TEMPO.CO , Dili - Warga asing di Timor Leste kini mewaspadai situasi pada massa kampanye dan menjelang pemilihan umum yang berlangsung pada 17 Maret mendatang.
Mohammad Hamidur, asal Bangladesh, ketika ditemui Tempo di kediamannya Kamis, 8 Maret, mengaku ia tidak khawatir dengan situasi sekarang. Sebab, diprediksikan pemilu kali ini akan lebih aman dibandingkan pemilu pada 2007. "Namun saya tetap mewaspadai situasi tersebut," ujarnya.
Hal senada dikatakan M.A.S Milon, warga negara Bangladesh, yang sudah terbiasa dengan situasi Timor-Leste. Sebab, ia ia sudah berada di Timor-Leste sejak 2001. Menurut dia, setiap pemilu ia terus mewaspadai situasi. "Tahun ini saya percaya pemilu akan berlangsung aman."
Haji Abdullah Kabu, warga negara Indonesia di Dili, juga mengatakan tidak begitu khawatir dengan situasi menjelang pemilu. Sebab, Kedutaan Besar RI di Dili telah menghubungi warganya untuk terus waspada. "Dubes menjamin bahwa jika terjadi konflik yang dapat mengancam kami bisa menghuni Kedubes," ujar Abdullah.
Rui Sondakh, warga India, juga mengatakan hal yang sama. Situasi massa kampanye dan menjelang pemilu, menurut dia, berjalan normal dan tidak mengancam warga asing terutama para pengusaha di Dili. Manajer toko penjual lemari ini pun mengaku akan terus mewaspadai situasi.
Namun hal berbeda dikatakan Ahmad Solikin., Warga Indonesia ini mengaku akan pulang sebelum pemilu dan kembali setelah pemilu. "Karena saya lihat keamanan belum terjamin."
JOSE SARITO AMARAL (DILI)