TEMPO.CO , Amman - Pasukan keamanan menewaskan lebih dari 40 orang dalam kerusuhan terbaru di Suriah pada hari Jumat 27 Januari 2011. Aktivis dan warga mengatakan, ini merupakan salah satu serangan sektarian terburuk dalam pemberontakan 10 bulan di negeri yang kondisi politiknya tengah bergolak itu.
Kekerasan pada Jumat itu meletus usai shalat Jumat ketika masa anti-Assad turun ke jalan. Tank dan mortir menewaskan 15 orang di Hama, seorang penduduk mengatakan. Hama adalah kota tempat ayah Assad menghancurkan pemberontakan Islam bersenjata pada tahun 1982 dan menewaskan ribuan orang itu.
Lembaga pembela HAM Syrian Observatory for Human Rights melaporkan, 22 orang tewas di tempat lain di Suriah, termasuk 12 orang yang tewas seketika ketika pasukan keamanan menembaki pawai pemakaman di kota selatan Nowa. Aktivis mengatakan 10 tewas di kota Aleppo yang biasanya damai.
Berondongan senjata di Machinegun melukai lima orang di distrik Qusour dari Homs, seorang aktivis mengatakan.
Kantor berita resmi Suriah, SANA, mengatakan "teroris" membunuh seorang personel keamanan di Homs pada Jumat. Bom yang meledak di wilayah itu menewaskan seorang anak dan beberapa warga sipil
Liga Arab telah menuntut mundur pemimpin Suriah sebagai bagian dari transisi menuju demokrasi. Namun Damaskus menolak tegas seruan itu. Pemerintah mengatakan mereka berjuang melawan 'teroris bersenjata' yang didukung asing dan telah menewaskan 2.000 tentara dan polisi.
Dewan Keamanan PBB membahas resolusi Eropa-Arab terbaru yang bertujuan untuk menghentikan pertumpahan darah selama lebih dari 10 bulan itu. Rusia, yang bergabung dengan Cina, memveto rancangan resolusi sebelumnya pada Oktober. Mereka mempromosikan draft rancangan sendiri.
TRIP B | REUTERS