Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gagal Kudeta, Kubu Somare Tempuh Jalur Hukum  

image-gnews
AP Photo/Hakon Mosvold Larsen, Scanpix
AP Photo/Hakon Mosvold Larsen, Scanpix
Iklan

TEMPO.CO , Port Moresby: Bekas Perdana Menteri Papua Nugini Michael Somare akan menggunakan jalur hukum menggugat keabsahan kursi Perdana Menteri Peter O'Neill. Kini kubu Somare sedang menunggu putusan di Mahkamah Agung untuk mengembalikan kursi perdana menteri yang direbut O'Neill melalui parlemen. "Kami sekarang akan berjuang melalui jalur hukum," kata Fred Yakasa, komisaris polisi yang diangkat oleh Somare.

Kamis lalu Kolonel Yaura Sasa memimpin percobaan kudeta dengan 30 pengikutnya menyerbu barak terdekat Murray dan mengklaim menguasai kekuatan pertahanan. Mereka hendak menggulingkan Menteri Pertahanan Francis Agwi. Somare ingin mengganti Menteri Pertahanan dan mengangkat Sasa pada kursi menteri itu. Somare sempat menyatakan dia kembali pada kursi perdana menteri.

Kurang dari sehari, Wakil Perdana Menteri Papua Nugini Belden Namah mengatakan telah berhasil menangkap 15 serdadu pengikut Sasa. Kondisi telah dikendalikan oleh militer pemerintah. Juru bicara polisi, Dominic Kakas, menyatakan Kolonel Sasa telah meminta pengampunan.

Hingga saat ini Somare belum memberikan pernyataan kepada publik tentang kisruh politik yang terjadi di Papua Nugini. "Kami sedang bekerja pada penyelesaian beberapa masalah dan akan membuat beberapa pengumuman sebelum hari Senin," kata Somare melalui pesan tertulisnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Soal kondisi di Papua Nugini, tidak ada perubahan yang signifikan. Di jalan-jalan Ibu Kota orang masih melakukan kegiatan bisnis sehari-hari. Hanya, ada peningkatan keamanan, dengan sejumlah tentara di sejumlah titik vital.

SYDNEY MORNING HERALD| WASHINGTON POST | EKO ARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill Mundur

26 Mei 2019

Perdana Menteri Papua Nugini, Peter O'Neill.[REUTERS]
Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill Mundur

Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Minggu setelah berminggu-minggu desakan dari lawan politiknya.


PNG Tegaskan Papua Bagian Integral Indonesia  

30 September 2016

Massa dari Aliansi Mahasiswa Papua mengenakan baju adat Papua saat menggelar aksi
PNG Tegaskan Papua Bagian Integral Indonesia  

Papua Nugini menegaskan kembali sikapnya bahwa Provinsi Papua merupakan bagian integral dari Republik Indonesia.


Eks Presiden PNG Somare Terlibat Pencucian Uang di Singapura  

9 September 2016

PM Papua Nugini Michael Somare. telegraph.co.uk
Eks Presiden PNG Somare Terlibat Pencucian Uang di Singapura  

Pengadilan Singapura menyatakan pendiri Papua Nugini yang juga presiden pertama PNG, Michael Somare, menerima dana pencucian uang sebesar Rp 10,2 miliar.


Sekjen ULMWP Octovianus Mote Dilarang Masuk Papua Nugini  

30 Mei 2016

Octovianus Mote. pacific.scoop.co.nz
Sekjen ULMWP Octovianus Mote Dilarang Masuk Papua Nugini  

Sekretaris Jenderal ULMWP, organisasi payung seluruh organisasi perjuangan kemerdekaan Papua, Octovianus Mote, ditolak masuk Papua Nugini.


Dituduh Korupsi, PM Papua Nugini Didesak Mundur

26 Mei 2016

Perdana Menteri Papua Nugini, Peter Charles Paire O'Neill beserta istri Lynda May Babao. TEMPO/Subekti
Dituduh Korupsi, PM Papua Nugini Didesak Mundur

Para mahasiswa Papua Nugini mendesak Perdana Menteri Peter O'Neill mundur karena terlibat korupsi.


Papua Nugini: Forum Pasifik Ingin Papua Self-Determination

26 Mei 2016

Peter O'Neill. AP/Mary Altaffer
Papua Nugini: Forum Pasifik Ingin Papua Self-Determination

Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill mengatakan pimpinan forum Pasifik ingin Papua menentukan nasibnya sendiri (self-determination).


Papua Nugini Tutup Kamp Pengungsi Australia

27 April 2016

Ilustrasi imigran gelap. ANTARA/Asep Fathulrahman
Papua Nugini Tutup Kamp Pengungsi Australia

Selama ini, Australia membayar Papua Nugini dan pulau milik bangsa Nauru untuk didirikan kamp penahanan pengungsi.


Berusaha Kabur, Polisi Papua Nugini Tembak Mati 11 Tahanan  

26 Februari 2016

Ilustrasi. gizmodo.com
Berusaha Kabur, Polisi Papua Nugini Tembak Mati 11 Tahanan  

Polisi Papua Nugini menembak mati 11 tahanan dan melukai 17 lainnya saat mengejar tahanan penjara yang kabur.


Bagi Perempuan, Papua Nugini Tempat Terburuk di Dunia

27 Januari 2016

Suku Huli Wigmen ini terkenal dengan hiasan kepala yang dibuat dari rambutnya sendiri hidup di Papua Nugini. Di pulau yang sama juga hidup suku terasing yang terkenal dengan ornamen ukirannya yaitu suku Dani dan Asmat dari Papua, Indonesia. Dailymail.co.uk/Jimmy Nelson
Bagi Perempuan, Papua Nugini Tempat Terburuk di Dunia

Polisi minta bayaran untuk mengusut perkosaan.


Dua WNI Disandera di Papua Nugini  

14 September 2015

Monumen persahabatan antara dua negara di perbatasan Indonesia - Papua Nugini, 26 Juli 2015.  TEMPO/Maria Rita Hasugian
Dua WNI Disandera di Papua Nugini  

Komunikasi intens dijalin antara Konsulat RI Vanimo dan militer Papua Nugini terkait dengan sandera dua WNI di Papua Nugini.