TEMPO Interaktif, Moskow - Rusia siap membangun lebih banyak reaktor nuklir di Iran. Sergei Kiriyenko, kepala perusahaan nuklir milik Pemerintah Rosatom, mengatakan Rusia akan tetap menjalankan rencananya meski ada kekhawatiran Teheran bakal memproduksi senjata nuklir.
“Kami menuju ke sana, kami mendapat perintah, jadi kami mengerjakan proposal ini karena secara spesifik membangun reaktor nuklir bukan isu yang sensitif di mata internasional,” kata Kiriyenko, Kamis, 10 November 2011.
Negara-negara Barat kembali menekan Iran atas program nuklir mereka. Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA) baru saja melansir laporannya bahwa Iran sedang memproduksi senjata nuklir.
Seorang diplomat mengatakan Uni Eropa telah menyiapkan sanksi baru terhadap Iran. Bahkan Prancis dan Inggris menyiapkan “sanksi keras baru” kecuali Iran bekerja sama dalam program nuklirnya. Namun tindakan apa yang akan diberikan belum akan diputuskan dalam pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa pada Senin, 14 November 2011.
Moskow menuding laporan IAEA dipolitisasi dan digunakan untuk menjatuhkan sanksi tambahan kepada Iran. Menurut dia, ujungnya laporan itu akan digunakan Barat untuk mengubah rezim di Iran.
Sebelumnya Rusia sudah selesai membangun instalasi nuklir pertamanya di kota pelabuhan bagian selatan Bushehr. Instalasi nuklir ini beroperasi tahun ini meski ditentang oleh Amerika Serikat. Instalasi ini berkapasitas 1.000 megawatt.
Baca Juga:
SAPTO YUNUS | AFP