TEMPO Interaktif, Jakarta:- Badai salju awal yang luar biasa yang mengguyur beberapa negara bagian Amerika Serikat, dari Maryland hingga Maine, memutus listrik jutaan rumah dan mengganggu perjalanan jalan tol.
Badai salju kuat, pada Oktober yang basah, jatuh dan terempas oleh angin kencang, membawa cabang pohon dan memutus jaringan listrik serta menghantam area Timur Laut. Lebih dari 2,3 juta pelanggan listrik dari Maryland hingga New England hidup tanpa listrik selama badai.
“Kami memperkirakan salju akan terus jatuh dari kawasan New York City hingga Maine. Besok pagi (hari ini) salju akan kian mengguyur hampir seluruh area,” ujar pakar cuaca AccuWeather.com, Alan Reppert, Minggu 30 Oktober 2011.
Menurut juru bicara Departemen Manajemen Darurat Connecticut, Scott Devico, kondisi jalanan yang licin menyebabkan tabrakan dan kematian seorang pria yang tengah mengemudikan mobilnya di Cochester.
Di Temple, Pennsylvania, seorang polisi Muhelenberg Township menyebutkan, seorang pria berusia 84 tahun tewas ketika sebuah pohon roboh dihantam bola salju dan menimpa rumahnya. Dan seorang pria muda meninggal tersengat listrik di Springfield, Massachusetts, saat keluar dari kendaraan menyentuh pagar rel yang beraliran listrik.
Para gubernur negara bagian mengumumkan situasi darurat di New Jersey, Connecticut, Massachusetts dan sebagian New York. Gubernur Connecticut, Daniel P. Malloy, memperingatkan bahwa ratusan rumah dan pusat bisnis tanpa listrik mungkin butuh perbaikan dalam jangka waktu lama.
“Jika Anda tanpa listrik, Anda harus memperkirakan tanpa aliran listrik untuk periode lama,” ujar Malloy kemarin.
Ketebalan salju di Taman Pusat New York City mencapai 1,3 inci di akhir Oktober ini. Kawasan di Massachusetts barat juga terempas salju terparah. Di Windsor, misalnya. Ketebalan salju di daerah ini mencapai 26 inci, kemarin pagi, dan di Palinfield hampir 24 inci. Adapun di West Milford sekitar 19 inci.
AP | CBS | REUTERS | FOX NEWS | DWI ARJANTO