Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Putra Mahkota Saudi Wafat  

image-gnews
Menteri Luar Negeri AS, Hillary Rodham Clinton disambut oleh Menteri Luar Negeri Saudi Arabia Pangeran Saud Al-Faisal saat tiba di Bandara Internasional King Khalid di Riyadh, Saudi Arabia, Senin (15/02).  Hillary Clinton akan bertemu dengan Raja Abdullah dan Menteri Luar Negeri Saudi Arabia.  AP Photo/Hassan Ammar
Menteri Luar Negeri AS, Hillary Rodham Clinton disambut oleh Menteri Luar Negeri Saudi Arabia Pangeran Saud Al-Faisal saat tiba di Bandara Internasional King Khalid di Riyadh, Saudi Arabia, Senin (15/02). Hillary Clinton akan bertemu dengan Raja Abdullah dan Menteri Luar Negeri Saudi Arabia. AP Photo/Hassan Ammar
Iklan

TEMPO Interaktif New York - Ahli waris takhta Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Sultan bin Abdul Aziz, kemarin wafat di Rumah Sakit Presbyterian, New York, Amerika Serikat. Saudara tiri Raja Abdullah bin Abdul Aziz ini wafat di usia 85 tahun akibat kanker usus besar menahun.

Ia bolak-balik berobat ke Swiss, Maroko, dan Amerika sejak divonis menderita kanker pada 2004. "Dengan duka mendalam, Pengawal Dua Masjid Suci Raja Abdullah bin Abdul Aziz menyatakan belasungkawa atas wafatnya Pangeran Sultan saat fajar karena sakit," demikian pernyataan resmi Kerajaan Arab Saudi sebagaimana dilansir televisi Saudi.

Mahkamah Agung juga membenarkan wafatnya Deputi Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan itu. Stasiun televisi Saudi menyelingi siaran rutin kemarin pagi dengan menyiarkan pembacaan Al-Quran yang disertai tayangan gambar Kakbah di Mekah, tempat suci pertama umat muslim.

Seorang diplomat, seperti dikutip kantor berita Prancis, AFP, mengatakan Pangeran Sultan sebenarnya sudah wafat secara klinis sejak sebulan lalu. "Selama ini hidupnya ditopang secara medis," ujarnya. Diperkirakan Pangeran Nayef bin Abdul Aziz, 77 tahun, bakal menjadi calon penerus takhta kerajaan yang kaya akan minyak di Timur Tengah tersebut.

Pangeran Sultan adalah anggota keluarga paling berpengaruh di Saudi. Ia dikenal sebagai satu dari ketujuh Sudairi. Ketujuh Sudairi adalah putra-putra Ibn Saud dari istri yang paling berpengaruh, Hassa binti Ahmad al-Sudairi. Ibn Saud tak lain adalah pendiri Kerajaan Arab Saudi. Putra tertua dari ketujuh anak itu adalah Raja Fahd, yang wafat pada 2005. Fahd kemudian digantikan Abdullah.

Sultan mulai masuk kancah politik di Saudi saat ditunjuk sebagai Gubernur Riyadh serta menjadi Menteri Pertahanan dan Penerbangan pada 1963. Dia otak di belakang modernisasi sistem pertahanan dan Angkatan Bersenjata Arab Saudi. Ia mengucurkan miliaran dolar Amerika Serikat yang membuat Saudi menjadi konsumen persenjataan terbesar di dunia.

Sultan juga berperan penting dalam mengembangkan maskapai penerbangan nasional, Saudia. Ia sangat mendukung hubungan dengan Amerika meski mendapat berbagai tantangan pascaserangan terorisme ke menara kembar gedung WTC di New York pada September 2001. "Putra Mahkota adalah pemimpin yang kuat dan teman baik Amerika selama bertahun-tahun," kata Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun Nayef saat ini menjabat menteri dalam negeri dan memegang kendali atas pasukan keamanan sejak 1975. Sementara Sultan dekat dengan Barat, Nayef diyakini lebih dekat dengan para ulama konservatif aliran Wahabi. Ia sempat jengkel ketika Barat menyebut pelaku pembajak pesawat yang ditabrakkan ke menara WTC warga Saudi.

Nayef juga membantah tudingan milisi yang setia kepada pemimpin Al-Qaidah, Usamah bin Ladin, berkeliaran di Saudi. "Saya tak bisa bilang bahwa operasi telah berakhir," kata Nayef pada April lalu, setelah pasukan keamanan di sana berhasil merobohkan 15 tersangka teroris.

Walhasil, ia pun menjadi sasaran kemarahan kelompok militan. Nayef, yang ketika Sultan sakit pada 2009 diangkat menjadi Deputi Perdana Menteri II, kerap menjadi ganjalan bagi reformasi yang digelar Raja Abdullah. Ia semisal menentang perempuan mengemudi di Saudi. "Terlalu dini," ujar calon penerus Raja Abdullah yang berusia 90 tahun--yang baru saja menjalani operasi punggung awal Oktober lalu.

Pemakaman Pangeran Sultan dijadwalkan berlangsung pada Selasa nanti setelah jenazahnya dipulangkan dari New York. Generasi pemimpin Saudi kini rata-rata berusia 70-80 tahun.

AP | GUARDIAN | REUTERS | ANDREE PRIYANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Seorang perawat menggendong anak kurang gizi di rumah sakit di Sanaa, Yaman, 28 Juli 2015. Perang di Yaman telah menewaskan lebih dari 3.500 orang. UNICEF mengatakan korban tewas termasuk 365 anak-anak. REUTERS/Khaled Abdullah
Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.


Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Detik-detik Crane Jatuh di Mekah
Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.


Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Kian Terbuka
Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.


Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Presiden Rusia Vladimir Putin berbincang dengan Raja Arab Saudi Salman di Kremlin di Moskow, Rusia, 5 Oktober 2017. Empat hari di Rusia, Raja Salman akan membicarakan tentang minyak dan konflik Suriah. REUTERS
Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.


Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Seorang pendukung gerakan Houthi dan mantan Presiden Ali Abdullah Saleh mengacungkan dua jarinya saat memperingati dua tahun intervensi militer koalisi Saudi di Sanaa, Yaman, 26 Maret 2017. Koalisi Saudi melakukan penyerangan sejak. REUTERS/Khaled Abdulla
Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.


Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Kepolisian Arab Saudi menahan seorang bocah yang berjoged di jalanan. theguardian.com
Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan


Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Mohammad bin Salman bin Abdulaziz Al Saud. independent.co.uk
Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.


Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Penyanyi Arab Saudi, Abdallah Al Shaharani ditangkap karena melakukan gerakan dabbing di atas panggung. Youtube.com
Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik


Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Sejumlah petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang melahap kantor Kedubes Arab Saudi di Teheran, Iran, 2 Januari 2016. REUTERS
Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.


Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Wisatawan menikmati air di sebuah pantai di resor Laut Merah, Sharm el-Sheikh, Kairo, 27 Maret 2015. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.