Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Psikopat Brasil Tembak Mati 10 Pelajar  

image-gnews
Gambar kombinasi menunjukkan siswa berlarian dari kelas dimana Wellington Menezes de Oliviera (kanan bawah) melakukan penembakan di sekolah Tasso de Silveira, Rio de Janeiro, Brasil (7/4). REUTERS/Rio Police
Gambar kombinasi menunjukkan siswa berlarian dari kelas dimana Wellington Menezes de Oliviera (kanan bawah) melakukan penembakan di sekolah Tasso de Silveira, Rio de Janeiro, Brasil (7/4). REUTERS/Rio Police
Iklan
TEMPO Interaktif, Rio de Janiero - Penembakan massal terhadap anak-anak Sekolah Tasso da Silveira di Rio de Janeiro kemarin telah mengukir sejarah terburuk bagi Brasil. Seorang yang diduga kuat psikopat, bernama Wellington Menezes de Oliveira, 23 tahun, telah menembak mati 10 pelajar dan melukai puluhan lainnya.

Dengan menggenggam dua pistol revolver kaliber 38 milimeter, pemuda pendiam itu memasuki sekolah, yang tengah mempersiapkan ulang tahun ke-40 sekolah, pagi itu. Ia lalu dengan membabi buta mengejar dan menembaki pelajar. Sebagian besar anak yang tewas terkena luka tembakan di bagian kepala dan dada. 

Setelah tertangkap oleh polisi, Oliveira bunuh diri dengan menembak kepalanya hingga tewas. "Saya tembak kakinya, dia terjatuh ke lantai dan kemudian menembak kepalanya," ujar Marcio Alves, seorang polisi. 

Orang tua para murid kaget mengetahui peristiwa berdarah itu, yang baru pertama kalinya terjadi di sekolah. Mereka panik menyaksikan peristiwa keji di sekolah publik itu. 

Presiden Brasil Dilma Rousseff menyampaikan rasa dukanya dan menyatakan berkabung selama tiga hari. "Kejahatan seperti ini bukan perangai bangsa kita," ujarnya. 

Polisi menyelidiki motif pembunuhan massal itu, termasuk dari mana pelaku mendapatkan dua senjata api berikut amunisi serta yang mengajari menggunakannya. 

Petugas polisi juga menemukan surat dari dalam tas pelaku yang mengindikasikan dia akan bunuh diri. "Jika mungkin saya ingin dikubur di sebelah ibu saya. Pengikut Tuhan harus melayat kuburan saya sedikitnya satu kali. Dia harus berdoa sebelum ke kuburan saya dan meminta agar Tuhan memaafkan saya atas apa yang telah saya lakukan," begitu isi surat tersebut. 

Menurut Mayor Deputi wilayah barat Rio, Edmar Peixoto, surat itu juga menyatakan si pemilik senjata mengidap virus HIV/AIDS. 

Kepala Kepolisian Rio Martha Rocha mengatakan, pelaku penembakan tidak memiliki rekam jejak kejahatan. 

Tetangga pelaku, Elma Pedrosa, menjelaskan bahwa Oliveira seorang anak muda aneh yang membuang muka saat ditatap atau disapa. "Dia antisosial, tapi tak pernah menunjukkan kecenderungan melakukan aksi kekerasan," ujarnya. 

AP | GUARDIAN | THE CHRISTIAN SCIENCE MONITOR | MARIA RITA 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Satpam Playgroup Bakar 7 Anak dan Guru, Motif Belum Diketahui

7 Oktober 2017

Ilustrasi Kebakaran (rft.be)
Satpam Playgroup Bakar 7 Anak dan Guru, Motif Belum Diketahui

Sedikitnya tujuh anak dan seorang guru playgroup tewas di Brasil tenggara setelah dibakar dengan sadis oleh satpam.


Warga Brasil Ketakutan di Langit Muncul 'Tangan Tuhan'  

20 Agustus 2017

Bentuk awan yang disebut seperti
Warga Brasil Ketakutan di Langit Muncul 'Tangan Tuhan'  

Foto "Tangan Tuhan" itu pun beredar di media sosial dan jadi bahan perbincangan para netizen di Brasil.


Hantu Paksa Presiden Brasil Pindah dari Istana Negara?  

12 Maret 2017

Istana kepresidenan Brasil. .bbci.co.uk
Hantu Paksa Presiden Brasil Pindah dari Istana Negara?  

Presiden Brasil, Michel Temer menyalahkan nasib buruk dan
bahkan hantu sebagai alasan dirinya bersama keluarga pindah
dari Istana Kepresidenan.


Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster  

7 Februari 2017

Polisi sipil menahan para penjarah setelah mereka ditembak di kakinya di Vitoria, negara bagian Espirito Santo, Brasil, 7 Februari 2017. Kejahatan Espirito Santo meningkat setelah polisi mogok kerja.AP/Diego Herculano
Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster  

Kekacauan hebat terjadi di Espirito Santo, Brasil, dipicu oleh polisi mogok memprotes tidak naiknya gaji mereka. Toko-toko dijarah dan dikuasai gangster.


Dikira Hilang, Pria Ini Ternyata Disekap Selama 20 Tahun  

26 Oktober 2016

Remaja yang hilang ditemukan terikan di tempat tidur bawah tanah 20 tahun kemudian. http://metro.co.uk/
Dikira Hilang, Pria Ini Ternyata Disekap Selama 20 Tahun  

Pria yang diperkirakan hilang selama 20 tahun ditemukan terikat di atas tempat tidur di ruang bawah tanah.


Bentrok di Penjara Brasil, 7 Narapidana Kepalanya Dipenggal  

17 Oktober 2016

Seekor kucing melintas di lorong Penjara Pusat Porto Alegre, Brasil, 30 November 2015. Human Right Watch (HRW) menyebut kondisi memperihatinkan di penjara Brasil sebagai salah satu contoh bencana bagi hak asasi manusia. AP/Felipe Dana
Bentrok di Penjara Brasil, 7 Narapidana Kepalanya Dipenggal  

Tujuh narapidana kepalanya dipenggal dan enam lainnya tewas dibakar ketika terjadi aksi tawur di penjara Boa Vista.


Buka Paralimpiade Rio 2016, Presiden Brasil Dicemoh Massa

9 September 2016

Michel Temer, Presiden Brazil sementara. REUTERS
Buka Paralimpiade Rio 2016, Presiden Brasil Dicemoh Massa

Temer merupakan mantan wakil dari presiden yang dimakzulkan, Dilma Rousseff. Dia akan mengisi posisi yang ditinggalkan Rousseff hingga Januari 2019.


Vaksin Anti Kokain Mulai Diuji Coba Pada Hewan

9 September 2016

sxc.hu
Vaksin Anti Kokain Mulai Diuji Coba Pada Hewan

Vaksin tersebut telah dikembangkan selama lebih dari dua tahun.


Pemakzulan, Venezuela Tarik Dubes dari Brasil

1 September 2016

Mantan President Brasil Dilma Rousseff, melambaikan tangan kearah pendukungnya setelah memberikan pidato di Istana Alvorada, Brasilia, Brasil, 31 Agustus 2016. Senat Brasil telah memutuskan untuk mencopot Presiden Dilma Rousseff dari jabatannya karena memanipulasi anggaran. AP/Leo Correa
Pemakzulan, Venezuela Tarik Dubes dari Brasil

Beberapa jam setelah keputusan tersebut diumumkan Kementerian Luar Negeri Venezuela, Brasil juga mengumumkan penarikan duta besarnya dari Karakas.


Tolak Pemakzulan, Pendukung Dilma Rousseff Mengamuk  

1 September 2016

Puluhan pendukung Presiden Dilma Rousseff memblokade jalan saat melakukan aksi protes di Sao Paulo, Brasil, 29 Agustus 2016. Dilma Rousseff menjalani sidang pemakzulannya terkait tuduhan memanipulasi data anggaran.  REUTERS/Paulo Whitaker
Tolak Pemakzulan, Pendukung Dilma Rousseff Mengamuk  

Pemakzulan Presiden Brasil Dilma Rousseff, 68 tahun, membuat marah para pendukungnya.