TEMPO Interaktif, Kabul - Pemerintah Amerika Serikat meminta maaf atas foto tentaranya yang berpose ceria dengan jenazah warga Afganistan yang terluka. Diduga warga itu dibunuh sebelumnya oleh "tim pembunuh".
Dalam sebuah foto, tentara Amerika Jeremy Morlock berpose dengan wajah nyengir sambil menjambak seorang warga Afganistan yang penuh luka dengan baju compang-camping. Pemuda Afganistan itu diperkirakan telah tewas di tangan Morlock dan timnya dalam sebuah operasi militer.
Foto itu diambil Januari 2010, saat pasukan Amerika menyerang sebuah desa di provinsi Kandahar. berdasarkan hasil investigasi Majalah Jerman Der Spiegel, pemuda Afganistan itu sedang diperiksa dalam pemeriksaan rutin. Ia mengangkat kaosnya untuk memperlihatkan tidak ada bom bunuh diri yang disembunyikan dalam pakaiannya.
Morlock lalu melemparkan granat ke arah pemuda anak petani itu disertai tembakan oleh teman satu timnya. Namun, dalam sebuah investigasi, mereka mengaku diancam granat oleh pemuda itu.
Morlock dan timnya lalu bergantian mengabadikan peristiwa itu dalam tiga foto. Satu foto, seorang tentara berpose sambil merokok dengan jenazah pemuda di sampingnya. Foto kedua salah seorang tentara menjambak jenazah sambil tersenyum. Dan foto ketiga dua jenazah diikat menjadi satu di sebuah tiang.
Tentara Amerika Serikat meminta maaf atas foto-foto tersebut dan menyebut tindakan tentara Amerika itu tidak berprikemanusiaan dan berlawanan dengan standar dan nilai-nilai tentara Amerika.
Amerika khawatir menyebarnya foto itu akan mengakibatkan memanasnya opini publik di Afganistan.
THE TELEGRAPH | GUARDIAN | AQIDA