TEMPO Interaktif, Jakarta - Seorang pekerja bantuan Inggris tewas ketika pasukan khusus AS melemparkan granat dalam upaya untuk menyelamatkannya dari Taliban.
Linda Norgrove, 36, terluka parah ketika pasukan AS menyerbu kompleks di mana ia disandera.
Pada awalnya diperkirakan dia tewas ketika penculik itu meledakkan rompi bunuh diri.
Tapi hari ini Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan penelaahan oleh pasukan penyelamat SEALs Angkatan Laut menemukan perkembangan baru yang sangat menyedihkan bahwa sebuah granat yang diledakkan oleh anggota gugus tugas mungkin menjadi penyebabnya.
Komandan AS Jenderal David Petraeus memberitahu Downing Street pagi ini bahwa penelaahan terhadap penyelamatan yang gagal telah menemukan informasi baru yang mengejutkan.
Cameron berbicara dengan keluarga Norgrove sebelum membuat pengumuman dalam sebuah konferensi pers di Downing Street.
Dia mengatakan keputusan untuk melakukan operasi penyelamatan dibuat Menteri Luar Negeri William Den Haag setelah pertimbangan hati-hati dan mendapat dukungan penuh dirinya sebagai Perdana Menteri.
Cameron mengatakan dia menanyakan sejumlah pertanyaan penting sebelum upaya penyelamatan diberi lampu hijau dan diperbarui dua kali sehari pada musyawarah komite darurat Cobra, yang bertemu sekitar 12 kali di bawah pimpinan kepala kontra-terorisme.
Nyawa Norgrove dalam bahaya sejak saat dia ditangkap dan ada kekhawatiran bahwa ia mungkin diserahkan Taliban ke markas di Pakistan dan berada dalam bahaya besar jika dia tidak diselamatkan.
"Jelas bahwa kesempatan terbaik untuk menyelamatkan hidup Linda adalah untuk menghadapinya, meskipun operasi apapun penuh dengan risiko untuk semua yang terlibat dan keberhasilannya tidak dijamin," kata Cameron.
DAILY MAIL | EZ