Pemerintahan sementara, yang mengambil alih kekuasaan setelah Presiden Kurmanbek Bakiyev dijungkalkan pada sebuah revolusi April lalu, dalam pernyataan menyebut bahwa Akhmat Bakiyev ditahan di kota bagian selatan, Jalalabad dan akan segera diterbangkan ke ibukota, Bishkek. Dia ditahan pada Rabu pukul 10 malam waktu setempat (pagi tadi WIB) setelah operasi sebuah pasukan khusus.
“Selama pemeriksaan pertama, Akhmat Bakiyev mulai mengakui keterlibatannya dalam kekacauan massa baru-baru ini bagian selatan republik itu,” sebut pernyataan pemerintah hari ini. Namun pernyataan ini belum dapat segera diverifikasi secara independen.
Setidaknya 300 orang, dan kemungkinan ratusan lebih banyak, tewas terbunuh dalam beberapa hari bentrok pada bulan lalu antara etnik Kyrgyz dan Uzbek di kawasan selatan negeri yang menjadi pangkalan militer Amerika dan Russia.
Adapun Kurmanbek Bakiyev, hingga hari ini masih berada di pengasingannya di Belarusia.
Reuters | dwi arjanto