TEMPO Interaktif, Washington - Al-Qaidah hari Senin mengumumkan bahwa pejabat nomor tiganya, Mustafa al-Yazid, telah tewas bersama anggota keluarganya. Seorang pejabat Amerika mengatakan al-Yazid diyakini tewas dalam serangan rudal AS.
Sebuah pernyataan yang diposting pada sebuah situs al-Qaidah mengatakan al-Yazid, yang digambarkan sebagai komandan organisasi di Afganistan, tewas bersama istrinya, tiga orang putri, seorang cucu, dan pria, wanita dan anak-anak lainnya, tapi tidak mengatakan bagaimana atau di mana.
Pernyataan itu tidak memberikan tanggal yang pasti kematian al-Yazid, tapi terjadi bulan Jumadil Akhir yang jatuh pada bulan Mei.
Seorang pejabat AS di Washington mengatakan berita itu telah menyebar di wilayah kesukuan Pakistan dalam dua minggu terakhir.
Kematian itu dinilai akan menjadi pukulan besar bagi al-Qaidah, yang pada bulan Desember kehilangan kepala internal dan eksternal operasinya," kata pejabat itu tanpa menyebut nama karena sensitivitas informasi.
Yazid yang kelahiran Mesir, juga dikenal sebagai Sheikh Saeed al-Masri, merupakan anggota pendiri al-Qaedah. Dia adalah pengendali hari ke hari, yang menangani segala hal dari perencanaan keuangan hingga rencana operasional, kata pejabat AS itu.
Al-Yazid telah dilaporkan tewas sebelumnya, pada tahun 2008, tapi ini adalah pertama kalinya kematiannya telah diakui oleh kelompok militan di Internet.
Dua pejabat intelijen Pakistan, berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak diizinkan untuk berbicara kepada media, mengatakan al-Yazid meninggal dalam serangan rudal AS pada 21 Mei di daerah pesukuan Waziristan Utara.
Segera setelah serangan itu, para pejabat melaporkan bahwa dua orang asing di antara 10 orang yang tewas, tetapi tidak mengetahui identitas mereka. Lima wanita dan dua anak-anak juga terluka dalam serangan, yang terjadi di desa Boya dekat kota utama di daerah itu, Miran Shah.
AP | EZ