Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yahudi di Yaman Tinggal 370 Orang, Sebagian Hidup di Amerika Serikat  

image-gnews
AP Photo
AP Photo
Iklan

TEMPO Interaktif, Pejabat Amerika Serikat dan organisasi Yahudi, baru-baru ini terbang ke Yaman untuk mengecek keberadaan kaum Yahudi di sana. Kabarnya mereka dalam situasi berbahaya, mendapatkan berbagai ancaman termasuk pembunuhan. Tahun lalu, seorang pria Yahudi ditemukan tewas sementara lainnya terancam.

Rabbi Yusuf Musa Salim kini berada di ibu kota Yaman, Sanaa, setelah menghilang dari rumahnya di Yaman Utara.

Ketika ditemui, wajahnya nampak kuyuh. Dia bercerita sambil bercucuran air mata, “Mereka memberi peringatan kepada kami untuk meninggalkan tempat ini selama tujuh hari atau akan membunuh kami,” ujarnya kepada BBC Siaran Dunia, sambil menunjuk kelompok gerakan Shia di utara negara sebagai pelaku ancaman.

“Mereka merusak rumah kami dan meratakannya. Mereka tidak sedikitpun menyisahkan untuk kami, oleh sebab itu kalau kami pergi lantas harus mengenakan apa?”

Tertapi, lanjutnya dengan menangis, Rabbi Yusuf menyerahkan segalanya dengan Yang Di Atas dan tetap hidup dengan tradisi Yauhudi yang sudah ratusan tahun berlaku di sana.

Menurut sejarawan Tim Mackintosh Smith, keberadaan komunitas Yahudi di Yaman sudah ada sejak abad ke enam, “Keberadaan mereka di Yaman sudah ada sejak abad ke-6 Masehi,” jelasnya.

“Hal ini kami ketahui dari keberadaan seorang raja Yahudi di sini yakni Dhu Nuwas.”

Mackintosh Smith menambahkan, terwujudnya negara Israel secara efektif berdampak pada terbelahnya komunitas Yahudi di Yaman. Sebab pada 1940, di Yaman terjadi gerakan antiYahudi menyebabkan puluhan ribu Yahudi Yaman dievakuasi ke Israel sebagai bagian dari pengangkutan besar-besaran melalui udara yang dikenal dengan “Operasi Karpet Ajaib”.

Kini, untuk mengatasi kesulitan kaum Yahudi di Yaman, sekelompok Yahudi Amerika Serikat memberikan bantuan US$750,000 atau setara dengan Rp 7,1 miliar. Dana tersebut diserahkan melalui Departemen Luar negeri Amerika Serikat yang digunakan sebagai biaya keluar dari Yaman. Selain dari Amerika Serikat, Israel juga mengorganisir penerbangan untuk mereka. Hingga tahun ini, bantauan yang diterima di Yaman mencapai 20 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, tidak semua Yahudi di Yaman berpikir bagaimana menghabiskan bantuan keuangan tersebut. Rabbi Yusuf Jais misalnya, akan memanfaatkan uang tersebut untuk komunitas Yahudi di Yaman. “Masyarakat memang mendukung kami, etapi terbatas pada membangun sekolah dan mengadakan acara pernikahan, tetapi mereka tidak membantu kami untuk hidup.” Dia katakan, ingin terbang ke Amerika dan tinggal di sana.

Salah seorang yang sekarang tinggal di Amerika Serikat adalah Shaukat Khani. Tiga bulan lalu dia memindahkan seluruh keluarga, termasuk istri dan sembilan anaknya ke New York. “Di sana (Yaman) banyak orang bodoh, mempraktekkan hidup diskrminasi dan banyak pembunuhan. Hidup tidak aman, untuk itulah kenapa kami meninggalkan Yaman,” kata Khani.

Khani juga mengatakan, hidup sebagai Yahudi di Yaman sangat sulit. “Tidak ada yang peduli terhadap anak-anak kami di sekolah dan kami tidak bisa mendapatkan daging sesuai dengan ajaran kami. Di sana juga tidak ada yang peduli terhadap perkawinan.”

Kini, setelah tinggal di Amerika Serikat, Khani sangat bahagia. “Di sini banyak kaum Yahudi dan sekolahan untuk anak-anak kami serta rumah sakit untuk masyarakat.”

“Tuhan bersama Amerika Serikat. Kehidupan kami sangat diperhatikan. Mereka memberikan apa yang rakyat butuhkan.”

BBC | CHOIRUL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tiga Orang Bertopeng Berusaha Membakar Sinagoga Yahudi di Swedia

11 Desember 2017

Seorang pria Yahudi Ultra Orthodox Jewish meninggalkan pemakaman di Gunung Olive, dengan latar kota tua Yerusalem dan Dome of the Rock, pada Meret 2011. REUTERS/Denis Sinyakov
Tiga Orang Bertopeng Berusaha Membakar Sinagoga Yahudi di Swedia

Polisi Swedia menangkap tiga orang bertopeng yang berusaha membakar tempat ibadah umat Yahudi atau sinagoga di kota Gothenburg.


Israel Minta Warganya Tidak Liburan ke Eropa

15 September 2017

Satu keluarga Yahudi menggunakan kostum superhero pada perayaan liburan Purim di Ashkelon, Israel, 12 Maret 2017. Liburan Purim merupakan perayaan keselamatan orang-orang Yahudi dari genosida di Persia kuno. REUTERS/Amir Cohen
Israel Minta Warganya Tidak Liburan ke Eropa

Pelarangan yang disampaikan oleh Biro Israel itu menjelang musim liburan di negeri tersebut.


Hotel di Swiss Picu Amarah Kaum Yahudi dan Pemerintah Israel

17 Agustus 2017

news.com.au
Hotel di Swiss Picu Amarah Kaum Yahudi dan Pemerintah Israel

Papan pemberitahuan di satu hotel di Swiss menimbulkan amarah kaum Yahudi dan pemerintah Israel.


Yahudi Venezuela Ramai-ramai Migrasi ke Israel

1 Agustus 2017

Ribuan umat Yahudi mengikuti doa bersama jelang Hari Suci Paskah di depan Tembok Barat di Kota Tua Yerusalem, Israel, 13 April 2017. REUTERS
Yahudi Venezuela Ramai-ramai Migrasi ke Israel

Pada akhir 2017, lembaga internasional Kristen-Yahudi berharap sekitar 100 imigran Venezuela bisa masuk ke Israel.


Yahudi Minta Trump Tidak Data Muslim, Atau Ini yang Terjadi

20 November 2016

Presiden AS, Barack Obama bersalaman dengan presiden terpilih Donald Trump di Gedung Putih, Washington, AS, 10 November 2016. AP Photo
Yahudi Minta Trump Tidak Data Muslim, Atau Ini yang Terjadi

Yahudi menolak rencana pendataan muslim di AS. Jika Trump memberlakukannya, tokoh Yahudi terkenal ini akan mendaftarkan diri sebagai muslim.


Ultra Nasionalis Yahudi Perpanjang Bebas Wajib Militer

25 November 2015

Pria Yahudi Ultra Ortodoks mengamati adanya noda pada daun palem sawit jelang persiapan untuk hari raya Yahudi, Sukkot di Bnei Brak, dekat Tel Aviv, Israel, 24 September 2015. Perayaan Sukkot dimulai saat matahari terbenam pada hari Ahad esok. REUTERS/Baz Ratner
Ultra Nasionalis Yahudi Perpanjang Bebas Wajib Militer

Kemenangan pihak ultra-ortodoks pendukung PM Netanyahu.


Aturan Baru, Perempuan Yahudi Dilarang Mengemudi  

28 Mei 2015

international-driver.com
Aturan Baru, Perempuan Yahudi Dilarang Mengemudi  

"Larangan kejam [dari] kekuasaan dan kontrol semena-mena laki-laki atas perempuan."


Jurnalis Ini Rekam Kebencian Warga Prancis terhadap Yahudi

18 Februari 2015

sejumlah anak muda Yahudi menghadiri upacara peringatan bagi korban kekerasan di depan Sinagog di Wina, Austria, Sabtu (9/11). Sabtu 9 November 2013 menandai 75 tahun peringatan 'Kristallnacht' atau 'malam pecahan kaca' di mana Nazi melakukan gelombang kekerasan anti Yahudi di jalanan Wina dan kota-kota lainnya pada tahun 1938 di Austria dan Jerman. REUTERS/Leonhard Foeger
Jurnalis Ini Rekam Kebencian Warga Prancis terhadap Yahudi

Wartawan Yahudi Zvika Klein mengatakan semakin jauh dari tempat wisata, ia menyaksikan tatap penuh kebencian, pernyataan perang, dan permusuhan.


Terancam Dibunuh, Yahudi Eropa Diajak Pindah Massal ke Israel

16 Februari 2015

Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu. AP/Sebastian Scheiner
Terancam Dibunuh, Yahudi Eropa Diajak Pindah Massal ke Israel

Netanyahu meminta warga Yahudi pindah pasca-serangan di Denmark dan Paris.


Ejek Anak-anak Yahudi, 5 Remaja Australia Ditangkap

8 Agustus 2014

Warga mengikuti aksi diam dalam rangka peringatan 75 tahun 'malam pecahan kaca' di Berlin, Jerman, Sabtu (9/11). Pada 9 November 1939, Nazi melakukan gelombang serangan di Jerman dan Austria, menghancurkan jendela, membakar sejumlah sinagog, melakukan perusakan rumah, dan menjarah toko milik kaum Yahudi. AP/Markus Schreiber
Ejek Anak-anak Yahudi, 5 Remaja Australia Ditangkap

Protes anti-semit meningkat hampir di seluruh penjuru dunia.