TEMPO Interaktif, Washington -Gedung Putih menahan rencana Presiden Amerika Serikat Barack Obama menempatkan 40 ribu pasukan ke Afganistan, meski Minggu (22/11) kemarin presiden telah menemui penasihatnya, demi mewujudkan rencana tersebut.
Juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs kepada wartawan mengatakan strategi Obama perlu penyeimbang. "Bukan hanya bagaimana mengirim pasukan kesana, tapi bagaimana pula target pemulangannya," jelas Gibbs.
Saat ini, belum ada kabar terkini soal rencana pengiriman pasukan tempur Amerika ke negara yang dilanda perang selama delapan tahun itu.
Pada pertengahan September 2009, Obama menggelar pertemuan ke-10 dengan para penasihat militer luar negeri, untuk mendapat masukan tentang rencananya itu.
Menurut juru bicara kepresidenan Amerika Serikat, pertemuan itu masih buntu hingga saat ini. Namun dipastikan, pekan depan Obama akan mengutarakan keputusan terakhir soal rencananya.
Gedung Putih pun menunggu keputusan tersebut, yang diperkirakan akan dipaparkan pada Selasa (1/12) atau Rabu (2/12), setelah kongres kembali beraktifitas dari libur Thanksgiving.
Obama, himbau Gibbs, jangan hanya ngotot meminta publik memahami rencananya. Tapi dia juga harus menjelaskannya pada sekutunya, serta kepada penyusun perundangan di Capitol Hill, yang ikut menyusun anggaran kebutuhan perang.
AP/ANGIOLA HARRY