TEMPO Interaktif, Tokyo -Presiden Amerika Serikat Barack Obama bertekad meningkatkan hubungan dengan pemerintahan baru Jepang, namun dia berjanji akan bersikap tegas atas rencana penambahan pasukan ke Afganistan.
Meski untuk ketegasannya tersebut Obama harus 'berperang urat syaraf' dengan Jepang. Obama dikabarkan baru saja tiba di bandar udara Haneda, Tokyo sebagai kunjungan perdana dari empat seri kunjungannya di Asia.
Selain Jepang, Obama akan mengunjungi Singapura, China dan Korea Selatan. Namun kunjungan Obama ke Jepang tersebut ditengah situasi hubungan bilateral yang sedikit terganggu.
Masyarakat Jepang dan Amerika memiliki pendapat berbeda atas rencana penambahan pasukan tersebut. Rakyat Amerika umumnya memuji rencana Obama, sementara pemerintah Jepang berupaya agar rakyatnya tidak mendukung rencana Amerika tersebut.
Tak hanya itu, Jepang juga akan menghentikan misi pengisian bahan bakar bagi pasukan Amerika di Laut India.
Kunjungan Obama ke Jepang tersebut tentu membuat rencananya terhadap strategi perang di Afganistan tertunda sementara. Aktivitas Pangkalan Udara Amerika di Alaska dihentikan sementara, selama kunjungan Obama ke Asia.
Namun dihadapan para pasukannya, Obama mengatakan dirinya tetap memegang komitmen terhadap kepentingan Amerika, dimanapun dan dengan resiko apapun. "Saya tidak akan sembarangan bertaruh terhadap nyawa kalian, kecuali hanya untuk kepentingan Amerika," ungkap Obama.
Namun, tujuan Obama mengunjungi Jepang lebih ke arah membicarakan soal rencana pemindahan pasukan Korps Udara-Angkatan Laut Amerika, Futenma di perairan selatan Okinawa. Perdana Menteri Jepang Yukio Hatonama menyarankan agar Futenma dipindahkan dari Okinawa, namun entah kemana.
Sementara Amerika menginginkan perpindahan pasukannya ke tempat yang lebih dapat dikontrol, sebagai bagian dari perjanjian 2006, dimana 47 ribu pasukan Amerika di Jepang bisa saja dipindahkan, namun tempatnya harus tetap strategis.
AP/ANGIOLA HARRY