TEMPO Interaktif, Dera Ismail Khan: Seorang pembom bunuh diri hari Minggu menabrakkan mobilnya ke sekelompok tentara Pakistan di sebuah benteng di kawasan bergolak dekat perbatasan Afghanistan, yang menewaskan setidaknya delapan tentara.
Pemboman itu terjadi di sebuah pos pemeriksaan dekat pintu utama Benteng Zalai, di mana anggota dari Frontier Corps berkumpul, kata Mayor Jenderal Athar Abbas, juru bicara militer Pakistan.
Benteng itu berada di luar Wana, kota utama di Waziristan Selatan, sebuah daerah kesukuan yang dianggap sebagai pusat kegiatan al-Qaidah dan militan Taliban yang terlibat dalam serangan terhadap pasukan AS di Afghanistan.
Pasukan Pakistan sedang mencuci kendaraan mereka pada saat serangan itu terjadi, kata dua pejabat intelijen yang berbicara tanpa menyebutkan identitas karena mereka tidak berwenang untuk berbicara ke media.
Para pejabat menggambarkan ledakan itu "besar" dan telah meruntuhkan pos pemeriksaan dan merusak dinding depan dari benteng itu.
Tidak mungkin untuk segera memverifikasi rincian ledakan secara bebas. Waziristan Selatan adalah daerah yang berbahaya dan terpencil di mana perjalanan oleh banyak orang asing dan wartawan dibatasi.
Pakistan adalah sekutu kunci dalam perang melawan teror yang dipimpin AS, yang menghadapi tekanan Amerika. Ia telah menyebarkan pasukan keamanannya di barat laut untuk menghadapi perkembangan perlawanan militan. Pasukan itu telah sering menjadi sasaran serangan.
Amerika Serikat diduga berada di balik serangkaian serangan misil terhadap militan di Waziristan Selatan dan bagian lain Pakistan barat laut. Serangan itu telah membangkitkan kemarahan warga dan memicu aksi balas dendam militan.
AP/Erwin