"Kami mendapat konfirmasi bahwa yang meninggal sebanyak 147 orang," kata Inspektur Jenderal Polisi Rajiv Dasod, Selasa (30/9).
Insiden ini terjadi ketika ribuan orang sedang beribadah di kompleks benteng besar yang dibangun pada abad ke-15 itu. Mereka berkumpul untuk merayakan dimulainya festival agama Hindu yang dikenal dengan nama Navaratri.
Saat itu tiba-tiba saja dinding pura yang berada di bagian sempit tersebut runtuh dan menyebabkan kepanikan. Setelah kejadian, orang-orang yang sedang beribadah lainnya segera mengumpulkan korban dan encoba memberikan napas buatan.
"Kami sedang berbaris berdiri untuk pergi ke dalam candi ketika tiba-tiba ada keributan," kata seorang karyawan bernama Ajay. Ajay ketika itu dibawa ke rumah sakit dalam keadaan tak sadar.
Sementara itu, saksi lain menyebutkan situasi sangat panik terjadi ketika dinding tersebut ambruk. "Ketika saya tiba, saya menyaksikan sebuah kekacuan, orang-orang sibuk berlarian. Saya mencari teman saya, dan ketika ditemukan, dia sudah tak sadarkan diri, namun tanpa luka yang serius," kata seorang mahasiswa ernama Manish kepada AFP.
Keadaan di dalam dan di luar pura tersebut tampak semrawut. Para dokter tampak sibuk mengurusi korban. Meski demikian, jumah korban tewas hingga saat ini belum dapat dipastikan. Hanya saja, jumlahnya sudah dipastikan membesar setelah siang tadi dilaporkan 80 orang tewas.
AFP, BBC, TM. Dhani Iqbal