Pachauri, yang mengetuai badan PBB Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), menganjurkan agar masyarakat mulai mengurangi konsumsi daging dengan cara puasa makan daging satu hari setiap pekan. Setelah itu, masyarakat diharapkan mengurangi makan daging lebih sering lagi.
Menurut ekonom asal India tersebut, diet makan daging sangat penting untuk mengurangi efek rumah kaca dan masalah lainnya yang terkait dengan pemotongan sapi atau hewan lainnya. Pachauri menilai mengurangi konsumsi daging lebih mudah ketimbang mengubah kebiasaan menggunakan alat moda transportasi yang lebih ramah lingkungan.
Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO) sendiri memperkirakan produksi daging mengakibatkan nyaris seperlima dari efek gas rumah kaca. Itu terjadi ketika pembuatan makanan ternak terutama hewan pemamah biak seperti sapi. Pembuatan makanan ternak menghasilkan emit methane yang 23 kali lebih efektif sebagai agen pemanasan global ketimbang karbondioksida dari asap kendaraan atau pabrik.
FAO juga memperingatkan bahwa konsumsi daging diperkirakan akan bertambah dua kali lipat pada pertengahan abad ini.
"Perubahan gaya hidup lain dalam skala kecil juga bisa membantu memerangi perubahan iklim," ujar Pachauri tanpa menjelaskan lebih detail perubahan gaya hidup tersebut.
Pachauri rencananya menyampaikan itu dalam pidato bertajuk "Global Warming: the impact of meat production and consumption on climate change" di London, Senin petang.
Pachauri yang terpilih kembali memimpin IPCC untuk masa jabatan enam tahun pekan lalu telah mengetuai IPCC sejak 2002. IPCC memperingatkan bahwa tanpa aksi nyata, meningkatnya temperatur dunia bisa menciptakan musibah besar bagi sistem iklim dunia. Perubahan itu bisa memicu kelaparan, kekeringan, dan hilangnya spesies-spesies hewan dan tumbuh-tumbuhan.
IPCC telah memenangka Nobel Perdamaian pada 2007 bersama mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore.
AFP| Kodrat Setiawan