Ia mengatakan, seorang tentara Inggris tersebut segera dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Sebelumnya, para saksi mata dan seorang serdadu Inggris berpangkat Mayor mengatakan, tiga tentara Inggris dan kurang lebih empat penduduk sipil Irak terluka saat pasukan koalisi itu terlibak kontak senjata dengan para penembak tak dikenal.
Sabir Naama, seorang saksi mata mengatakan, tentara Inggris itu, yang tengah mengendari sebuah mobil ford, tiba-tiba disergap oleh pria bersenjata yang mengendarai truk Toyota di dekat sebuah kuburan tua Inggris. Tentara Inggris yang mengendarai mobil Ford itu tertembak, dan mobil yang dikendarainya lepas kendali sehingga menabrak seorang perempuan dan dua anak kecil. Ia kemudian membanting stir hingga menabrak sebuah bangunan, kata pria 48 tahun itu.
Naama melanjutkan, para tentara itu terjebak di bawah desingan peluru. Akibatnya, kata dia, hanya tentara yang bertugas sebagai supir yang masih selamat ketika pasukan Inggris itu berusaha menyelamatkan diri. Tubuh tentara itu diselamatkan oleh bantalan udara ketika mobil yang dikendarainya menabrak bangunan, katanya.
Ia juga menambahkan, terdapat seorang pria Irak yang terjebak di tengah kontak senjata antara pasukan Inggris dan pria bersenjata tersebut. Akibatnya, kata dia, penduduk sipil itu ikut tertembak dan segera dibawa ke rumah sakit.
Kematian pasukan Inggris di Irak ini merupakan yang kesepuluh sejak Washington menyatakan berakhirnya perang pada 1 Mei lalu. Penembakan ini hanya berselang sembilan hari sejak sebuah bom yang dikendalikan oleh remote kontrol meledak di Basra. Ketika itu, seorang pasukan Inggris meninggal. Sebelumnya, 24 Juni lalu, enam pasukan Inggris terbunuh di Al-Majar Al-Kabir, sebuah daerah di bagian tenggara Irak.
AFP/Yandhrie Arvian - Tempo News Room