TEMPO Interaktif, Jakarta:Vatikan meluncurkan kampanye global menentang pernikahan antar kaum gay, Kamis (31/7) ini. Kampanye ini mengingatkan para politisi Katolik untuk sama-sama menentang penyatuan jenis kelamin yang sama dalam ikatan pernikahan. Vatikan menyebut hal ini sebagai sesuatu yang tidak bermoral. Seruan ini juga ditujukan kepada mereka yang non-katolik.
Lembaga Pengawas Ortodoks Vatikan, Konggregasi untuk Doktrin Kepercayaan mengeluarkan panduan setebal 12 halaman. Oanduan yang sudah mendapat persetujuan Paus Yohannes Paulus II itu untuk membendung pertambahan undang-undang yang memberi hak-hak hukum kepada perkumpulan kaum homoseksual di Eropa dan Amerika Utara.
Tidak ada dasar-dasar yang secara absolut menganggap perkumpulan homoseksual memiliki jalan yang sama dengan rencana Tuhan untuk pernikahan dan membangun sebuah keluarga, kata dokumen itu. Pernikahan itu suci, sedangkan perbuatan homoseksual bertentangan dengan hukum moral.
Isu ini sangat mengemuka di Amerika Serikat, dimana beberapa pembuat hukum di senat mengusulkan larangan yang sah secara konstitusional untuk meng-counter undang-undang negara bagian yang memberi pengakuan hukum kepada perkumpulan homoseksual.
Presiden George Walker Bush menegaskan Rabu lalu, bahwa pernikahan merupakan persatuan antara laki-laki dan perempuan. Dokumen Vatikan, Proposal Pertimbangan yang memberikan pengakuan hukum kepada orang-orang homoseksual memaparkan rencana perlawanan untuk politikus. Ini untuk persiapan bila berkonfrontasi dengan hukum ataupun perundang-undangan yang memberikan hak yang sama bagi pasangan homoseksual untuk menikah seperti pasangan heteroseksual.
Selain kampanye melarang pasangan homoseksual menikah, juga muncul keinginan kuat untuk melarang pasangan gay mengadopsi anak. Anak-anak yang diasuh orangtua dengan jenis kelamin yang sama mendapat masalah dalam pertumbuhannya, karena tidak memiliki seorang ibu atau ayah. (AP/Anastasya Andriarti)
