TEMPO.CO, New York - Presiden Zimbabwe Robert Gabriel Mugabe menyinggung nama Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pidatonya di rapat pleno Sidang Majelis Umum Perserikataan Bangsa Bangsa ke-72 pada Kamis, 21 September 2017, waktu setempat.
“Mr. Trump tolong tiup terompetmu,” ujarnya disambut tepuk tangan riuh.
Sebelumnya, dia bicara soal ancaman kembalinya raksasa seperti yang diceritakan dalam Injil, yakni Goliath, yang merongrong eksistensi negara lain. “Tiuplah terompetmu untuk menghargai nilai persatuan, perdamaian, mendorong kebersamaan, dialog, yang selalu kita yakini,” ujarnya.
Mugabe dituntun saat berjalan menuju podium. Dia bicara di General Assembly Hall tepat sebelum Wakil Presiden Jusuf Kalla berpidato. Presiden tertua di dunia itu, kinu berusia 93 tahun, mengawali pidatonya dengan menegaskan bahwa inti dari PBB adalah perjuangan untuk perdamaian, solidaritas dan pembangunan dunia.
Akan tetapi, menurut dia, cita-cita PBB belum tercapai sebab jarak antara kaya dan miskin terus melebar. Dia menyarankan reformasi global agar “tak ada satu orang pun tertinggl.”
Mengutip data dari beberapa lembaga internasional Mugabe mengatakan saat ini belanja untuk peralatan perang mencapai USD 1,6 triliun, sedangkan untuk bantuan internasional hanya USD 142,6 miliar. “Kami ingin dibimbing oleh Amerika Serikat untuk mencapai nilai-nilai (PBB) itu,” katanya.
Menjelang akhir pidatonya, Mugabe mengatakan negara-negara telah berhasil menaklukkan imperialisme dan akan terus menghancurkannya. Karena itu kalau ada ”monster” lain yang hendak menghidupkan kembali imperialisme, “Apa pun namanya, dia akan menerima akibat yang sama”.
Apakah Mugabe sedang menyindir Trump?
PHILIPUS PARERA (MARKAS BESAR PBB, NEW YORK)