Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

Editor

Budi Riza

image-gnews
Barisan peti kemas, berjajar rapi menunggu mobil angkut untuk mengantarkan ke tujuan. Ekonomi Korsel yang berkembang pesat, membuat industri ekspor dan import menjadi maju. Hal ini berdampak meningkatnya aktivitas, pengiriman barang melalui jalur laut. Uiwang, Korea Selatan, 30 Maret 2015. SeongJoon Cho/Getty Images
Barisan peti kemas, berjajar rapi menunggu mobil angkut untuk mengantarkan ke tujuan. Ekonomi Korsel yang berkembang pesat, membuat industri ekspor dan import menjadi maju. Hal ini berdampak meningkatnya aktivitas, pengiriman barang melalui jalur laut. Uiwang, Korea Selatan, 30 Maret 2015. SeongJoon Cho/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Seoul - Mayoritas warga Korea Selatan memilih mengalihkan perhatian mereka dari ancaman nuklir Korea Utara. Hidup puluhan tahun di bawah ancaman perang dan senjata nuklir dari negara tetangga satu rumpun ini membuat mereka lebih mengkhawatirkan kebutuhan dan kehidupan sehari – hari.

“Kami memiliki lebih dari cukup kekhawatiran terhadap kehidupan kami sehari – hari. Saya lebih khawatir tentang seberapa banyak biaya yang harus saya keluarkan untuk menyediakan makanan (dari pada Korea Utara),” ucap You Jae Youn, seorang pekerja kantoran di Kota Sejong, Korea Selatan. “Membicarakan Korea Utara sejujurnya terasa asing bagi saya.”

Baca: Korea Festival Travel, Food and Hanbok Kembali Digelar

Korea Selatan mengalami kemajuan ekonomi pesat sejak berakhirnya perang dengan Korea Utara yang komunis pada 1953. Seiring perkembangan itu, kebutuhan dan tekanan ekonomi terus bertambah. Ini membuat mayoritas warga lebih berfokus pada pekerjaan dan pemenuhan kebutuhan sehari – hari dari pada memperkirakan kapan perang bakal terjadi.

Baca: AS-Korea Selatan Latihan Perang, Korea Utara Luncurkan 3 Rudal

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Gallup Korea, sebuah lembaga survei di Korea Selatan, sebanyak 58 % warga Korea Selatan tidak berpikir perang akan kembali terjadi di Semenanjung Korea. Hasil survei terbaru juga menunjukkan warga yang memperkirakan terjadinya perang terus berkurang menjadi 37%.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Orang - orang berkata, secara teknis perang belum berakhir, tapi generasi saya belum pernah menyaksikan perang secara langsung. Itu seperti sebuah kenyataan yang samar bagi saya,” ucap Kim Hye Ji, seorang graphic designer berusia 27 tahun. “Itu lah mengapa, walaupun banyak orang mengatakan bahwa itu berbahaya, saya tidak dapat merasakannya. Semua teman saya lebih mengkhawatirkan pekerjaan mereka.”

Secara teknis perang antara Korea Utara dan Korea selatan memang belum berakhir. Hal ini terjadi lantaran perundingan yang dilakukan tahun 1953 hanya menghasilkan gencatan senjata bukan perjanjian perdamaian.

Ketegangan dunia meningkat setelah rezim komunis Korea Utara kembali melakukan uji coba nuklir pada 3 September 2017. Percobaan keenam ini menjadi percobaan nuklir terbesar yang pernah dilakukan oleh rezim Kim Jong Un dan menyebabkan puncak bukit lokasi uji coba menjadi longsor. Menanggapi uji coba ini, pemerintah Korea Selatan telah mempersiapkan persenjataan untuk melindungi diri.

REUTERS l KISTIN SEPTIYANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rapper Zico Memandu Acara Musik The Seasons

17 jam lalu

Rapper Korea Selatan Zico. FOTO/instagram
Rapper Zico Memandu Acara Musik The Seasons

Acara The Seasons akan kembali hadir untuk musim terbarunya. Rapper Korea Selatan Zico sebagai pemandu acaranya


LPDP Buka Beasiswa S2 dan S3 di UST Korea Selatan, Ini Syarat dan Jadwalnya

1 hari lalu

LPDP. lpdp.kemenkeu.go.id
LPDP Buka Beasiswa S2 dan S3 di UST Korea Selatan, Ini Syarat dan Jadwalnya

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan memberikan beasiswa S2 dan S3 di The University of Science & Technology Korea Selatan


Korea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?

2 hari lalu

Ilustrasi pasangan berpelukan. shutterstock.com
Korea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?

Tanggal 14 menjadi angka spesial dalam kalender Korea Selatan. Tak hanya Black day, ternyata Korea punya 12 perayaan unik yang berkaitan dengan cinta.


Demi Laga Red Sparks vs Indonesia All Stars, 2 Rekan Megawati Hangestri Tinggalkan TC Timnas Voli Korea

2 hari lalu

Daejeon Red Sparks. (Instagram/@red__sparks)
Demi Laga Red Sparks vs Indonesia All Stars, 2 Rekan Megawati Hangestri Tinggalkan TC Timnas Voli Korea

Red Sparks dipastikan bakal tampil dengan kekuatan penuh dalam laga uji coba melawan Indonesia All Stars pada Sabtu, 20 April 2024.


Apa itu Black Day yang Diperingati Setiap 14 April di Korea Selatan

4 hari lalu

Ilustrasi wanita lajang. shutterstock.com
Apa itu Black Day yang Diperingati Setiap 14 April di Korea Selatan

Black day adalah hari yang didedikasikan untuk para jomblo di Korea Selatan.


Kenalan dengan Member xikers yang Akan Manggung di Jakarta

6 hari lalu

Boy group asal Korea Selatan xikers akan manggung di Jakarta dalam festival Saranghaeyo Indonesia 2024. Berikut masing-masing profil membernya. Foto: The Korea Herald
Kenalan dengan Member xikers yang Akan Manggung di Jakarta

Boy group asal Korea Selatan xikers akan manggung di Jakarta dalam festival Saranghaeyo Indonesia 2024. Berikut masing-masing profil membernya.


2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

7 hari lalu

Para dokter saat protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.


Partai Oposisi Menang Pemilu, PM Korea Selatan Putuskan Mundur

7 hari lalu

Bendera AS dan Korea Selatan. REUTERS
Partai Oposisi Menang Pemilu, PM Korea Selatan Putuskan Mundur

Perdana Menteri Korea Selatan mundur setelah partai oposisi menang telak.


Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

8 hari lalu

Seorang wanita keluar dari tempat pemungutan suara di tempat pemungutan suara saat pemilihan parlemen ke-22 di Seoul, Korea Selatan, 10 April 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon
Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.


Oposisi Korea Selatan Diprediksi Menang dalam Pemilu Legislatif, Jadi Ganjalan untuk Presiden Yoon

8 hari lalu

Seorang pria memeriksa surat suaranya di tempat pemungutan suara pada pemilihan parlemen ke-22 di Seoul, Korea Selatan, 10 April 2024. REUTERS/Kim Hong-ji
Oposisi Korea Selatan Diprediksi Menang dalam Pemilu Legislatif, Jadi Ganjalan untuk Presiden Yoon

Partai oposisi utama Korea Selatan dan sekutu-sekutunya diperkirakan akan memenangkan mayoritas dalam pemilihan legislatif