TEMPO.CO, Jakarta - Pemuda 18 tahun sebagai tersangka teror di London yang meledakkan kereta bawah tanah di Parsons Green,ternyata pernah ditangkap 2 minggu sebelumnya. Saat itu ia dia ditangkap dekat lokasi ledakan, namun kemudian dilepaskan.
Remaja pria itu diduga terlibat dalam ledakan bom Parsons Green di London pada Jumat pagi, 15 September 2017 yang melukai sedikitnya 30 orang. Kepolisian Kent menyatakan, remaja tersebut ditangkap pada Sabtu, 16 September 2017 jam 10.50 waktu setempat di kawasan Pelabuhan Dover. Dia ditangkap saat mencoba meninggalkan negara itu.
Baca: Polisi Inggris Menangkap Remaja 18 Tahun Diduga Pelaku Bom London
Remaja itu merupakan bocah pengungsi dari daerah konflik yang kemudian ditampung di sebuah panti asuhan. Rumah panti asuhan yang digerebek oleh polisi sehubungan dengan teror Parsons Green dimiliki oleh pasangan uzur yang membesarkan ratusan anak-anak.
Penelope Jones, 71, dan suaminya Ronald, 88, telah mengumpulkan 268 anak asuh di rumah tersebut selama tiga dekade. Keduanya bahkan pernah diberikan penghargaan oleh Ratu Elizabeth II atas kebaikannya itu.
Baca Juga:
Petugas menyerbu rumah Jones dan Ronald di Cavendish Road pada jam 2 siang setelah menangkap tersangka di ruang keberangkatan Pelabuhan Dover.
Sekitar 60 orang dievakuasi dari dekat rumah panti asuhan itu. Sementara laporan yang belum dikonfirmasi menunjukkan bahwa bahan peledak ditemukan di kebun dan senjata api terlihat di bawah papan lantai.
Baca: Ada Ledakan Bom di Kereta Api London, Apa Kata Donald Trump?
Polisi mengungkapkan bahwa tidak menutup kemungkinan adanya lebih dari satu orang yang bertanggung jawab atas pemboman tersebut.
Pukul 8.20 pagi pada hari Jumat, sebuah bom yang ditinggalkan oleh seorang tersangka teroris yang diledakkan di tabung Parsons Green di London barat, melukai 30 orang.
Dua jam kemudian, Polisi Metropolitan mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki peristiwa serangan itu.
Keesokan harinya, ISIS mengklaim serangan tersebut dengan mengatakan hal itu dilakukan oleh 'tentara' mereka.
Perdana Menteri Inggris Theresa May menaikkan tingkat ancaman Inggris menjadi kritis pada Jumat malam dan tentara dikerahkan untuk menjaga situs-situs utama Inggris setelah teror Parsons Green di London.
DAILY MAIL|YON DEMA