TEMPO.CO,Kuala Lumpur - Sebanyak 10 orang bajak laut asal Indonesia yang merompak sebuah kapal tanker minyak di lepas pantai timur semenanjung Melayu telah ditangkap oleh penjaga pantai Malaysia.
Seperti yang dilansir Channel NewsAsia, Jumat 8 September 2017, pejabat Malaysia menyatakan bahwa penangkapan itu dilakukan pada Kamis lalu.
Komando angkatan laut Malaysia dengan menggunakan helikopter langsung bergegas mencari kapal tanker berbendera Thailand, yang membawa muatan senilai US$ 1,7 juta, setelah lenyap dari sistem pelacak pada Rabu sore, 6 September 2017.
"Petugas akhirnya menemukan kapal tersebut dan kapal kecil milik bajak laut yang berjarak 37 mil laut timur laut Pulau Tenggol pada pukul 2:05 waktu setempat," kata penjaga pantai tersebut dalam sebuah pernyataan.
Pasukan komando menaiki kapal tanker tersebut sementara tembakan peringatan ditembakkan dari helikopter di kapal yang lebih kecil saat kapal tersebut mencoba melarikan diri.
Sebanyak 10 orang Indonesia ditangkap di atas kapal tanker, yang dikenal sebagai MT MGT1, yang dikawal ke Kuala Terengganu.
Upaya penjaga pantai untuk menghentikan kapal yang lebih kecil itu melarikan diri gagal saat helikopter tersebut kehabisan bahan bakar dan harus kembali ke daratan.
Tiga orang bajak laut lolos ke kapal yang lebih kecil, dan penjaga pantai kini masih terus berusaha untuk mencari mereka.
Dalam penangkapan tersebut tidak ada korban luka baik dari korban pembajakan yakni 14 warga Thailand dan komando penjaga pantai.
Sebuah laporan oleh Biro Maritim Internasional mengatakan ada tiga serangan oleh bajak laut di perairan Malaysia pada paruh pertama tahun ini.
Meski jumlah perompakan di lepas pantai Laut Cina Selatan telah turun secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, kapal-kapal masih disarankan untuk tetap waspada terutama pada malam hari.
CHANNEL NEWSASIA|YON DEMA