Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Editor

Budi Riza

image-gnews
Penduduk desa Hindu berteduh di sebuah kuil di Myoma Ward Myhum Town, Myanmar. Hindu Youth Relief Group
Penduduk desa Hindu berteduh di sebuah kuil di Myoma Ward Myhum Town, Myanmar. Hindu Youth Relief Group
Iklan

TEMPO.CO, Sittwe – Konflik di Negara Bagian Rakhine State, Myanmar, menimbulkan korban jiwa di kalangan sipil baik dari warga etnis Muslim Rohingya dan Hindu. Contohnya Muni, seorang gadis berusia delapan tahun. Keluarga gadis ini dikabarkan tewas terbunuh oleh kelompok militan Muslim di desa Kha Mauk Seik, yang terletak di utara Rakhine State, sekitar sepekan lalu.

Pada saat kejadian, Muni memang sedang tidak berada di rumah karena sedang bekerja di rumah seorang teman di daerah Maungdaw Township sejak sekitar enam bulan sebelumnya. Melalui seorang penterjemah, Muni bercerita kepada harian online The Irrawaddy pada Minggu, 3 September 2017, mengenai informasi yang diterimanya dari saudara dan pemimpin komunitas Hindu di Banglades.

Baca: Krisis Rohingya, Hikmahanto: Myanmar Bisa Kena Sanksi Ekonomi

Kabar mengenai kerusuhan di daerah Kha Mauk Seik terdengar sejak Sabtu, 2 September 2017. “Mereka sangat sedih karena tidak lagi memiliki anggota keluarga,” kata U Maung Hla, wakil ketua Dewan Hindu di Rakhine State. U Maung mengatakan ini merujuk pada Muni dan seorang gadis lainnya Kajali, 16 tahun. Kepada The Irrawaddy, Kajali mengaku telah kehilangan sembilan anggota keluarga sejak meninggalkan Maungdaw.

Baca: Bisnis Migas di Myanmar Jadi Salah Satu Pemicu Konflik Rohingya?

Mina Kumari, seorang warga yang sekarang merawat Muni, mengatakan dia kehilangan seorang putra akibat kerusuhan itu. Namun dia telah berhasil mengontak menantunya dan saudara perempuan Muni, yang sekarang mengungsi di Banglades.  

“Menantu perempuan saya tidak bisa berbicara banyak karena sering menangis di telepon. Dia merasa sangat takut,” kata Mina Kumari.  

Menurut informasi ini, Muni mengatakan kedua orang tuanya, nenek, adik lelakinya yang masih bayi, saudara perempuannya, dan saudara lelaki iparnya terbunuh dalam kerusuhan di negara bagian itu.

Seorang saudara perempuannya adalah satu dari delapan perempuan yang diculik oleh kelompok militan Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA). Saat ini saudara perempuannya itu berlindung di kam pengungsi di Distrik Kutupalong di Banglades. Pemerintah Myanmar menyebut kelompok ARSA sebagai kelompok teroris setelah kelompok ini menyerang 30 pos polisi pada 25 Agustus lalu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut para tenaga relawan, Banglades saat ini menampung sekitar 87 ribu warga etnis Rohingya Muslim, yang menyelamatkan diri dari kawasan utara negara bagian Rakhine State. Ini terjadi setelah pasukan militer Myanmar menyerang kelompok ARSA.  

Mereka ini bergabung dengan ratusan ribu warga Muslim Rohingya, yang juga mengungsi di kawsan ini menyusul kekerasan yang terjadi pada 2016.  

Sementara itu, selotar 11.700 warga Arakan Budha dan Hindu juga mengungsi akibat kekerasan di kawasan ini. Mereka berlindung di sejumlah rumah ibadah di ibu kota Sittwe, daerah Ponnagyun dan Kyauktaw.

Menurut harian Banglades, The Daily, melaporkan pada awal bulan ini bahwa sekitar 400 warga Hindu telah meninggalkan Rakhine State menuju Bangladesh. Mereka tinggal di kam pengungsi di Kutupalong, berdampingan dengan warga Muslim yang ikut mengungsi.

Harian ini juga memberitakan, warga yang mengungsi ini melaporkan sekitar 80 orang warga di Rakhine State terbunuh oleh kelompok bersenjata yang tidak dikenal.   

Sekitar 500 warga Hindu juga mengungsi di empat kuil di Sittwe, dan mendapat dukungan dari tim relawan pemerintah. 

THE IRRAWADDY | BUDI RIZA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

4 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

4 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.


Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

9 hari lalu

Julie Bishop. Reuters
Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.


Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

11 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting


5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

12 hari lalu

Judha Nugraha, Direktur perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri. antaranews.com
5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

Kementerian Luar Negeri sedang bekerja sama dengan KBRI Yangon dan KBRI Bangkok menangani kasus lima WNI terjerat online scam.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

18 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

20 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.


Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

21 hari lalu

Seorang pria memegang perangkat rakitan selama protes menentang kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Sabtu, 27 Maret 2021. REUTERS / Stringer
Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

Ketua Presidium MER-C berharap Rumah Sakit Indonesia di Rakhine menjadi tempat netral di tengah konflik bersenjata Myanmar.


Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

21 hari lalu

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih melalui kudeta pada 1 Februari 2021, memimpin parade tentara pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. REUTERS/Stringer
Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

Junta Myanmar mengumumkan bahwa pemilu Myanmar berikutnya berpotensi tak diselenggarakan secara nasional.


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

27 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka