Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengungsi Rohingya Capai 125 Ribu, Suu Kyi Terus Ditekan Dunia

image-gnews
Aung San Suu Kyi dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, di Naypyitaw, Myanmar, 4 September 2017. AP/Myanmar Ministry of Foreign Ministry Page
Aung San Suu Kyi dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, di Naypyitaw, Myanmar, 4 September 2017. AP/Myanmar Ministry of Foreign Ministry Page
Iklan

TEMPO.CO, Yangon - Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi terus mendapat tekanan dari tokoh serta lembaga internasional untuk menghentikan kekerasan terhadap Muslim Rohingya.

Tekanan berlanjut ketika hampir 125.000 warga etnis minoritas itu melarikan diri melewati perbatasan ke Bangladesh hanya dalam waktu lebih dari 10 hari.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres memperingatkan risiko pembersihan etnis dan destabilisasi regional.

Organisasi Internasional untuk Migrasi mengatakan bahwa lembaga itu membutuhkan dana hingga US$ 18 juta untuk membantu pengungsi Rohingya di Bangladesh.

Baca: Surat Terbuka Peraih Nobel Kritik Aung San Suu Kyi Soal Rohingya  

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan setelah bertemu dengan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina di Dhaka bahwa Jakarta siap membantu Bangladesh dalam menghadapi krisis tersebut.

Kekerasan terbaru di negara bagian Rakhine di barat laut Myanmar dimulai pada 25 Agustus 2017, ketika gerilyawan Rohingya menyerang puluhan pos polisi dan sebuah pangkalan militer. Bentrokan berikutnya dan serangan balik militer telah menewaskan setidaknya 400 orang dan memicu eksodus penduduk desa ke Bangladesh.

Perlakuan Myanmar yang mayoritas beragama Buddha terhadap kira-kira 1,1 juta Muslim Rohingya adalah tantangan terbesar yang dihadapi Suu Kyi, yang telah dituduh oleh kritikus Barat karena tidak berbuat banyak mengenai minoritas yang telah lama mengeluhkan penganiayaan.

Baca:  Pengunjuk Rasa di Kedubes Myanmar Injak Foto Aung San Suu Kyi  

Myanmar mengatakan pasukan keamanannya memerangi sebuah kampanye yang sah melawan "teroris".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

H T Imam, penasihat politik Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, mengatakan negara-negara lain dari Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN dapat bergabung dengan Indonesia dalam memberikan tekanan pada sesama anggota Myanmar.

Malaysia, bahkan telah memanggil dubes Myanmar untuk menyatakan ketidaksenangan atas kekerasan tersebut.

Presiden Turki Tayyip Erdogan, yang mengatakan bahwa kekerasan terhadap Rohingya merupakan genosida. Ia menegaskan kepada Suu Kyi bahwa kekerasan tersebut menjadi perhatian yang mendalam kepada dunia Muslim, dan bahwa dia mengirim menteri luar negerinya ke Bangladesh.

Pakistan, rumah bagi sekitar 350 ribu komunitas Rohingya yang lari dari Myanmar sejak junta militer berkuasa pada periode 1970-an, telah menyatakan "kesedihan mendalam" atas situasi tersebut.

Baca: Bahas Rohingya, Menteri Retno ke Myanmar Temui Aung San Suu Kyi  

Sekitar 210.000 orang Rohingya mencari perlindungan di Bangladesh sejak Oktober, ketika gerilyawan Rohingya melakukan serangan lebih kecil terhadap pos-pos keamanan, memicu serangan balik militer Myanmar.

Di antara mereka yang berbicara menentang kekejaman yang dilakukan terhadap kelompok etnis tersebut adalah Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian dari Pakistan, Malala Yousafzai.

Malala bergabung dengan jutaan komunitas Muslim dari seluruh Asia yang telah menyuarakan kemarahan dan mencela Suu Kyi yang diam saja menyaksikan penindasan terhadap minoritas Rohingya. Dia juga mendesak agar kekerasan di Rakhine segera dihentikan.

CHANNEL NEWSASIA | REUTERS | YON DEMA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

9 hari lalu

Pengungsi etnis Rohingya membawa bantuan paket Lebaran dari Human Appeal Australia di tempat penampungan bekas kantor Imigrasi di Desa Blang Mee, Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Selasa, 9 April 2024. Paket Lebaran yang berisi bahan pokok makanan harian itu diberikan kepada 252 jiwa pengungsi etnis Rohingya untuk menyambut Idul Fitri 1445 H di Aceh. ANTARA FOTO/Rahmad
Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya


Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

13 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting


Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

24 hari lalu

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih melalui kudeta pada 1 Februari 2021, memimpin parade tentara pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. REUTERS/Stringer
Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

Junta Myanmar mengumumkan bahwa pemilu Myanmar berikutnya berpotensi tak diselenggarakan secara nasional.


Rumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar

29 hari lalu

Rumah Aung San Suu Kyi yang sekarang kosong terlihat di tepi danau Inya Yangon, 4 Juli 2009. REUTERS/Louis Charbonneau
Rumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar

Rumah besar di tepi danau tempat pemimpin demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi menghabiskan bertahun-tahun sebagai tahanan rumah dilelang pada Rabu


Komisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus

48 hari lalu

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk berbicara saat konferensi pers di Amman, Yordania 10 November 2023. REUTERS/Alaa Al Sukhni
Komisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus

Komisi Tinggi HAM PBB menyoroti isu yang masih berlangsung di Myanmar, yaitu kekuasaan junta Myanmar dan persekusi etnis Rohingya.


Pertama dalam Tiga Tahun, Pejabat Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN di Laos

29 Januari 2024

Lokasi pertemuan menteri-menteri luar negeri Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) di Luang Prabang, Laos, Minggu 28 Januari 2024. ANTARA/Kyodo
Pertama dalam Tiga Tahun, Pejabat Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN di Laos

ASEAN pada Oktober 2021 memutuskan bahwa hanya perwakilan nonpolitik dari junta Myanmar saja yang diperbolehkan hadir pada pertemuan ASEAN.


Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

25 Januari 2024

Rumah Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi terlihat di Yangon, Myanmar, 18 Oktober 2018. REUTERS/Ann Wang
Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

Pengadilan di Myanmar melelang vila tempat mantan pemimpin dan ikon demokrasi Aung San Suu Kyi menghabiskan 15 tahun dalam tahanan rumah.


Junta Myanmar Bebaskan 9,652 Tahanan, termasuk 114 Orang Asing

5 Januari 2024

Sejumlah pengunjuk rasa turun ke jalan saat ikuti aksi protes kudeta militer di Yangon, Myanmar, 19 Februari 2021. Aksi demo telah terjadi di sejumlah kota Myanmar. Massa anti kudeta berhari-hari turun ke jalan meneriakkan
Junta Myanmar Bebaskan 9,652 Tahanan, termasuk 114 Orang Asing

Pemerintah junta Myanmar akan membebaskan banyak tahanan berdasarkan amnesti untuk memperingati hari kemerdekaan negara setiap 4 Januari.


Junta Myanmar Hadapi Serangan Hebat dari Pemberontak di Tiga Negara Bagian

16 November 2023

Sebuah unit pemberontak dari Tentara Pembebasan Rakyat Bamar terlihat dalam gambar selebaran tak bertanggal ini di lokasi yang dirahasiakan di hutan Myanmar tenggara. Tentara Pembebasan Rakyat Bamar via REUTERS
Junta Myanmar Hadapi Serangan Hebat dari Pemberontak di Tiga Negara Bagian

Junta Myanmar juga menyerukan kepada warganya yang memiliki pengalaman militer untuk siap bertugas.


Kalah dari Aliansi Pemberontak, Junta Myanmar Hadapi Ujian Terbesar Sejak Kudeta

11 November 2023

Maung Saungkha. Bamar People's Liberation Army/Handout via REUTERS
Kalah dari Aliansi Pemberontak, Junta Myanmar Hadapi Ujian Terbesar Sejak Kudeta

Aliansi pemberontak telah merebut sebagian wilayah utara dari junta Myanmar, sebuah kemenangan paling signifikan sejak kudeta 2021.