TEMPO.CO, Paris - Wajah kakek ini tampak gembira di depan wartawan ketika kayak, sampan kecil, yang dikendarai tiba di pantai Prancis.
Pria 70 tahun asal Polandia itu membutuhkan waktu 111 hari untuk menyeberangi Samudera Atlantik dari pantai di New Jersey, Amerika Serikat, ke Prancis di Eropa.
"Hallo, ini Prancis. Saya Aleksander Doba, menapakkan kaki pertama di daratan Eropa pada pukul 12.25 waktu setempat," kata kakek berjenggot itu dalam siaran video yang diunggah di laman Facebook.
"Saya merasa hebat dan saya sangat senang karena akhirnya saya sampai di Eropa," ucap Doba penuh suka cita setelah kayak yang dikendari merapat di Le Conguet, sebuah kota berjarak 30 kilometer dari Kota Brest, Prancis. Selanjutnya dia mendapatkan sambutan meriah dari puluhan penggemarnya.
Doba mulai perjalanan ketiganya melintasi trans-Atlantik pada 16 Mei 2017 dari Barnegat Bay, New Jersey.
Dalam perjalanan menantang maut itu, dia mengatakan sangat menikmati dan gembira. Bahkan sempat menepuk-tepuk punggung hiu selama perjalanan yang menempuh jarak 6.680 kilometer menyeberangi Atlantik Utara.
"Saya merasa benar-benar mabuk, tetapi sesungguhnya saya sadar sepenuhnya. Saya baik-baik saja, hidup dan sehat," tambahnya seraya menguraikan betapa senangnya dia kakinya bisa menapak di tanah padat setelah berbulan-bulan diombang ambing ombak.
Keberhasilan mengarungi samudera itu datang setelah sebelumnya Doba terpaksa harus mengurungkan niatnya pada Juni 2016 ketika terjadi gelombang besar menghantam pantai Amerika di Sandy Hook, New Jersey.
Bintang Polandia yang berjanggut berwarna perak ini pernah dinobatkan oleh National Geopraphic sebagai manusia petualang pada 2015.
Pensiunan insinyur ini selain bermain kayak juga seorang pemanjat tebing, penerjun parasut, dan pilot glider. Dia pernah dua kali melakukan aksi solo kayak menyeberangi Atlantik.
Perjalanan pertamanya pada Oktober 2010 hingga Februari 2011. Dia berangkat dari ibu kota Senegal, Dakar, menuju Kota Acarau di Brasil.
Sedangkan petulangan keduanya dari Lisbon pada Oktober 2013 dan tiba di Florida pada April pada tahun berikutnya.
RFI | CHOIRUL AMINUDDIN