TEMPO.CO, Moskow—Bom hidrogen yang diledakkan Korea Utara di bawah tanah Ahad lalu diduga sebagai ledakan nuklir terbesar setelah Perang Dingin, tetapi belum mampu mengalahkan Tsar Bomba.
Tsar Bomba -Raja Bom- yang dijatuhkan Uni Soviet pada 1961 di puncak perlombaan senjata nuklir atau Perang Dingin dengan Amerika Serikat.
Seperti dilansir BBC, bom hidrogen itu memiliki kekuatan 50.000 kiloton atau 50 megaton. Kekuatan ini 1.500 kali lipat lebih besar dari bom atom yang jatuh di Hiroshima dan Nagasaki, serta 10 kali lipat lebih dasyat dari seluruh bahan peledak selama Perang Dunia II.
Sementara bom hidrogen Korea Utara daya ledaknya sebesar 100 kiloton, atau lima kali lebih besar dibandingkan Fat Boy, bom yang dijatuhkan di Nagasaki oleh Amerika Serikat pada 1945 dan menewaskan 70.000 orang secara langsung.
Baca: 15.500 Senjata Nuklir di Dunia, Rusia-Amerika Kuasai 93 Persen
Saat dijatuhkan dari pesawat bomber Tu-95 pada 30 Oktober 1961, bom seberat 27 ton dengan panjang 8 meter memicu getaran gelombang yang mengelilingi Bumi hingga tiga kali. Karena terlalu besar, Tsar bomba sempat sulit dimasukkan ke dalam pesawat.
Saat diledakkan pada pukul 11.32 waktu Moskow, ledakan api Tsar Bomba dapat disaksikan dari lokasi berjarak 1.000 kilometer. Awan jamur yang diciptakan bom ini mencapai ketinggian 64 kilometer.
Sejumlah laporan menyebutkan Tsar Bomba menghancurkan semua gedung dalam jarak 55 km di tempat ledakan di Sukhoy Nos, Laut Barents di kawasan Arktika Novaya Zemlya.
Seluruh rumah di Desa Severny, yang berjarak 55 kilometer dari lokasi ledakan, hancur.Gedung-gedung hancur dan kaca jendela gedung yang berjarak ratusan kilometer hancur. Sejumlah laporan menyebutkan jendela-jendela di Finlandia dan Norwegia juga pecah.
Agar awak pesawat pembawa bom Tu-95 , pilot Mayor Andrei Durnovtsev, dan awak pesawat lain yang merekam peristiwa ini selamat, Tsar bomba dijatuhkan menggunakan parasut besar. Mereka disebutkan selamat walaupun perhitungan para ilmuwan menyebut kesempatan hidup mereka hanya 50 persen.
“Ledakan yang terjadi sangat luar biasa fantastis, tak nyata dan terasa supernatural,” kata kameramen yang mengabadikan ledakan bom nuklir Tsar Bomba.
BBC | SITA PLANASARI AQUADINI