Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Putin: Ketegangan Korut dan AS Bisa Menjadi Konflik Skala Besar

Editor

Budi Riza

image-gnews
Kantor Berita Korea Utara, Korean Central News Agency (KCNA) menyiarkan foto latihan pasukan artileri di sebuah tempat yang tidak disebutkan, pada 25 Maret 2016. Korea Utara menggelar latihan pada saat situasi di Semenanjung Korea semakin memanas. REUTERS/KCNA
Kantor Berita Korea Utara, Korean Central News Agency (KCNA) menyiarkan foto latihan pasukan artileri di sebuah tempat yang tidak disebutkan, pada 25 Maret 2016. Korea Utara menggelar latihan pada saat situasi di Semenanjung Korea semakin memanas. REUTERS/KCNA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Presiden Rusia, Vladimir Putin, memperingatkan bakal terjadinya konflik berskala besar antara Amerika Serikat dan Korea Utara terkait ketegangan di kawasan Semenanjung Korea.

Putin mengatakan ini dalam pernyataan yang dirilis di situs resmi Kremlin pada Jumat, 1 September 2017. Pernyataan ini dirilis menjelang digelarnya pertemuan tingkat tinggi Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan di Cina pada pekan depan.

Baca: Korea Utara Akan Serang Guam Pertengahan Agustus

 “Saya harus membuat pernyataan tentang situasi di kawasan Semenanjung Korea, yang menunjukkan naiknya tingkat ketegangan akhir-akhir ini. Situasi ini menuju terjadinya konflik skala besar,” demikian pernyataan Putin di situs Kremlin seperti dilansir Newsweek.

 Menurut Putin, upaya untuk hanya menekan Korut menghentikan program rudal nuklirnya adalah keliru dan sia-sia.

Baca: Korea Utara Dihukum, Trump Berterima Kasih ke Cina dan Rusia

Rusia sendiri telah sepakat dengan dunia internasional dan Dewan Keamanan PBB untuk mengenakan sanksi lebih tegas kepada Korut karena melakukan dua uji coba misil pada Juli lalu. Meski begitu, Rusia menolak klaim dari Korut dan AS bahwa rudal yang diluncurkan merupakan rudal balistik antarbenua (ICBM).

“Para ahli Rusia menyalahkan peningkatan krisis ini pada AS. Mereka meragukan klaim bahwa Korut akan berani menyerang AS dan melihat itu sebagai gertakan saja,” kata Georgy Toloraya, Direktur Program Korea di Institute of Economy at the Russian Academy of Science. Georgy menuliskan analisisnya terkait proyek monitoring di Universitas Johns Hopkins di Baltimore.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Moskow telah menyampaikan keberatan kepada Washington soal pengenaan sanksi tambahan kepada Korut. Ini dinilai bakal kontraproduktif dan berbahaya. Dalam pernyataan di situs Kremlin itu, Putin meminta semua pihak menolak retorika perang dan mengajak berdialog.

“Masalah di regional ini sebaiknya diselesaikan lewat jalur dialog langsung oleh semua pihak yang terlibat tanpa ada persyaratan. Aksi provokasi, tekanan, dan militeristik serta retorika menghina merupakan jalan buntu,” begitu tulis Putin.

Pernyataan Putin ini seperti menanggapi ancaman yang dilontarkan pemerintah Korut, yang bakal menyerang Guam serta pernyataan Presiden Donald Trump, yang mengingatkan Pyongyang bakal diserang dengan kekuatan penuh (fire and fury).

 Posisi Rusia sama dengan Cina, yang juga mendukung sanksi terhadap Korut. Rusia dan Cina sama-sama memiliki perbatasan langsung dengan Korut, dan kedua negara menolak latihan militer bersama AS dan Korea Selatan.

Pada saat yang sama, Rusia, yang juga telah beberapa kali menyatakan keprihatinannya akan terjadinya konfrontasi militer di Semenanjung Korea, juga merasa khawatir terhadap rencana Jepang untuk meningkatkan kemampuan misil nuklir untuk pertahanan. Ini terkait digelarnya sistem pertahanan darat Aegis Ashore System, yang didukung AS.

Namun, sebaliknya, Rusia juga baru-baru ini membuat Korsel terganggu dengan menerbangkan pesawat pengebom Tupolev Tu-95 karena terlalu dekat dengan Seoul pada awal Agustus ini.

NEWSWEEK | BUDI RIZA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

1 hari lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel


Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

1 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

2 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

3 hari lalu

Maria Zakharova, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. Sumber: en.wikipedia.org
Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

3 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.


Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

4 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan Ketua Eksekutif dan Chief Executive Officer Fox Corporation Lachlan Murdoch, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis 20 November 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

Zelensky mengecam serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.


Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

8 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

Pengadilan Rusia menolak banding Google Alphabet terhadap denda 4,6 miliar rubel atau sekitar US$49,4 juta terkait konten perang di Ukraina


Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

9 hari lalu

PLTN Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 4 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.


AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

10 hari lalu

Rudal Tomahawk mulai diproduksi pada 1970 dan telah mengalami peningkatan, hingga Tomahawk Blok IV, yang dapat menghancurkan target di laut dan di darat. Tomahawk dapat diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam. Amerika Serikat telah mengubah kapal selam kelas Ohio, USS Michigan, shingga dapat membawa 154 rudal Tomahawk. raytheon.com
AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik


3.000 Eks Pejuang Wagner Bergabung dengan Pasukan Chechnya

11 hari lalu

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov. REUTERS/Christopher Pike
3.000 Eks Pejuang Wagner Bergabung dengan Pasukan Chechnya

Ramzan Kadyrov menyatakan bahwa 3.000 eks tentara Wagner akan bergabung dengan pasukan Chechnya.