TEMPO.CO, Muscat - Oman merencanakan menginvestasikan dana sebesar US$ 10,39 miliar atau sekitar Rp 140 triliun untuk pembangunan unit rumah baru yang bisa dibeli oleh para ekspatriat yang tinggal di negeri itu.
Menurut informasi yang diperoleh Times of Oman, dana sebesar itu digunakan untuk mendirikan 5.000 unit rumah yang berada di dalam lima proyek Kompleks Wisata Terintegrasi (ITC).
"Proyek pembangunan ini sebagai bagian dari strategi diversifikasi tambahan pendapatan negara selain dari minyak dan gas."
Lima mega proyek itu antara lain meliputi Diyar Ras Al Hadd Resort, Omagine Project, Quriyat Integrated Project, Naseem A’Sabah Project dan Al Nakheel Project.
Mubarak bin Hamad Al Alawi, penasehat hukum di Kementerian Pariwisata, mengatakan, "Oman telah mengambil langkah positif dengan cara membuka pasar properti kepada warga sendiri, negara-negara Teluk, dan warga negara asing lainnya."
Dia menambahkan, "Saat ini pemerintah telah menerima banyak permintaan pembelian properti oleh warga asing."
Baca: Saudi Investor Properti Terbesar di Turki
Diyar Ras al Hadd Project akan membangun 700 rumah kediaman, sementara itu proyek lebih besar akan ditangani oleh Omagine Project dengan pembangunan 2.000 unit rumah.
Adapun Naseem A’Sabah di Seeb akan membangun lebih dari 1.200 unit tempat tinggal, termasuk beberapa hotel bintang lima, kawasan retail dan klub yacht. Al Nakheel Project di Barka akan menangani pembangunan hotel, dan hotel apartemen, 1.436 aparteman, vila dan perumahan.
"Seluruh properti tersebut bisa dibeli oleh warga asing atau warga Oman sendiri," tulis Al Bawaba.
Al Alawi mengatakan, keputusan kerajaan mengizinkan warga non-Oman memiliki tanah dan properti lainnya terintegrasi dengan proyek yang ditangani oleh ITC. Izin kepemilikan tersebut diberikan jika calon pembeli tidak pernah melakukan pelanggaran hukum.
AL BAWABA | CHOIRUL AMINUDDIN