TEMPO.CO, Granada - Sekitar 200 umat muslim turun ke jalan di Granada, sebelah selatan Spanyol, Rabu, 23 Agustus 2017, memprotes ISIS yang mengklaim bertanggung jawab atas teror Barcelona dan Cabrils pekan lalu yang menewaskan 15 orang.
Unjuk rasa ratusan umat muslim di Granada, Spanyol itu digelar menyusul masjid utama di kota tersebut diserang dengan kembang api pada Sabtu, 19 Agustus 2017, oleh kelompok sayap kanan Hogar Sosial.
Baca: 4 Terduga Pelaku Teror Barcelona Mulai Disidangkan
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan terhadap sekitar 15 orang dengan cara menabrak mereka dengan van pekan lalu.
"Sikap kami ini sebagai penegasan bahwa muslim memiliki nilai-nilai kemanusian sebagaimana dimiliki oleh seluruh penduduk di planet ini," kata Nizar Liemlahi, Direktur Asosiasi Budaya Loughat Muslim, salah satu lembaga yang mengorganisir aksi.
Lielahi menambahkan, jumlah mereka yang melakukan serangan hanya 0,1 persen. Mereka sama sekali tidak mewakili nilai-nilai yang dianut umat muslim.
Baca: Polisi Buru Tersangka Teror Barcelona yang Diduga Lari ke Prancis
Pada aksi jalanannya di depan aula Granada, para pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan berbagai kalimat, seperti "Saya muslim dan saya ingin hidup damai" dan "Kami juga korban."
Mounir Benjelloun, Kepala Federasi Spanyol untuk Entitas Agama Islam, mengatakan, meningkatnya insiden anti-Islam sejak serangan pekan lalu tidak tertahankan.
"Sayangnya, setelah apa yang terjadi, ada longsoran kasus. Dalam hidup saya selama 25 tahun di Spanyol, saya tidak pernah melihat insiden seperti itu."
Dia mengatakan, masjid tempat umat muslim beribadah telah menjadi sasaran vandalis dan gfafiti rasis. Bahkan sejumlah orang telah mengunggah di video berisi seruan mengusir kaum muslim keluar dari Spanyol yang dipicu teror Barcelona.
ARAB NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN