TEMPO.CO, Islamabad - Sekitar 50 juta penduduk di Pakistan terancam racun arsenik dari air tanah yang mereka konsumsi bersumber dari Lembah Indus.
Menurut Lubna Bukhari, dari Dewan Penelitian Sumber Air, pemerintah Pakistan sangat menaruh perhatian terhadap meningkatnya ancaman racun arsenik yang ditimbulkan dari sumber air itu.
Baca: Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang
"Ini sangat memprihatinkan. Selama ini tidak ada aturan tegas sehingga masyarakat seenaknya mengeksploitasi sumber air secara brutal. Hal itu menyebabkan tingginya tingkat level arsenik," kata Lubna seperti dikutip dari TIME.
Pernyataan Lubna itu disampaikan kepada publik setelah dia meneliti dan mengumpulkan data dari sekitar 1.200 sumber air pompa yang diuji dari 2013-2015.
Dari hasil penelitiannya dia menyimpulkan, sekitar 88 juta warga masyarakat berpotensi terancam teracuni arsenik.
Data yang dimiliki badan kesehatan PBB, WHO, menyebutkan, sekitar 150 juta penduduk Pakistan menggunakan air tanah untuk minum, memasak dan bercocok tanam yang terkontaminasi arsenik.
"Kondisi ini sangat mengkhawatirkan sehingga harus dilakukan aksi mendesak untuk menguji seluruh air minum yang bersumber pada sumur di Lembah Indus yang meliputi penduduk di kota Lahore dan Hyderabad," kata Joel Podgorski, seorang peneliti air dari Swiss.
TIME | CHOIRUL AMINUDDIN