TEMPO.CO,Seoul - Hampir 2 pekan terakhir, Kim Jong-un lenyap dari pandangan publik. Dia menghilang setelah negaranya meluncurkan sebuah rudal balistik yang dinilai mampu mencapai Amerika Serikat.
Namun terungkap ternyata pemimpin Korea Utara itu pada Selasa, 22 Agustus 2017, dilaporkan memeriksa salah satu unit militernya di dekat perbatasan kedua Korea.
Dia dilaporkan berada di dekat pos terdepan Korea Selatan di Yeoncheon di Provinsi Gyeonggi, yang dekat dengan zona demiliterisasi sepanjang 2,5 mil yang memisahkan kedua negara.
Baca: Kim Jong-un Diam-diam Rekam Kualitas dan Pengepakan Produk
Rincian lainnya tentang perjalanannya tidak jelas, namun kehadiran Kim Jong-un menimbulkan kekhawatiran di kalangan Korea Selatan.
Seperti dilansir Korea Times, Selasa 22 Agustus 2017, kepala militer Korsel menafsirkan kunjungan tersebut sebagai "tindakan yang tidak biasa" yang membuat mereka khawatir dengan agresi Korea Utara.
Militer Korsel juga mencatat bahwa basis di mana Kim berhenti terletak di pegunungan, memungkinkannya untuk meluncurkan serangan kejutan lebih baik ke negara mereka daripada beberapa basis lainnya.
Kim Jong-un pertama kali muncul di perbatasan pada awal Agustus dan kembali muncul pada 14 Agustus.
Seoul dan Washington telah meningkatkan kesiapan dan pengawasan militer mereka terhadap provokasi potensial oleh Pyongyang. Termasuk melakukan latihan bersama Ulchi Freedom Guardian.
Dengan dimulainya latihan 10 hari pada Senin, 21 Agustus 2017, pasukan Amerika dan Korea Selatan dilaporkan menerbangkan pesawat pengintai yang lebih taktis dan Gabungan Pasukan Komando menempatkan lebih banyak agen intelijen. Latihan ini mampu membuat Kim Jong-un sangat berang.
KOREA TIMES | DAILY MAIL | NEWSWEEK | YON DEMA