Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pine Gap Australia Pasok Data Intelijen Soal Indonesia ke Amerika  

image-gnews
TEMPO/ Imam Yunni
TEMPO/ Imam Yunni
Iklan

TEMPO.CO, Canberra - Sejumlah dokumen yang diperoleh dari Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) menyebutkan markas intelijen Australia, Pine Gap, digunakan Amerika untuk memasok informasi tentang negara-negara di Asia, Pasifik bahkan Afrika termasuk Indonesia.  

Menurut Edward Snowden, pengungkap aib NSA, markas penyedia informasi intelijen itu berdiri di kawasan terpencil sekitar 20 kilometer di luar Kota Alice Spring, Australia.

Snowden menjelaskan, informasi intelijen tersebut selanjutnya digunakan militer Amerika termasuk oleh pasukan khusus untuk melakukan serangan terhadap kelompok bawah tanah dan gempuran drone, pesawat tanpa awak,  di berbagai belahan dunia.

Baca: Tiga Langkah SBY Sikapi Penyadapan Australia

Dokumen tersebut menerangkan, militer Amerika melakukan berbagai serangan kontroversial dengan drone meskipun mendapatkan protes karena menewaskan warga sipil di Afganistan, Pakistan, Somalia dan Suriah selama bertahun-tahun.

Selain itu, di bawah arahan Amerika, Australia memberikan laporan hasil penyadapan telepon di negara-negara yang menjadi sasaran antara lain Indonesia, Singapura, dan Malaysia dari markas ini.

"NSA setuju Autralia mendapatkan tanggung jawab memberikan laporan dari berbagai wilayah di Pasifik, termasuk Indonesia, Singapura, dan Malaysia berdasarkan kemampuan bahasa dan geografi," bunyi dokumen mengenai peran Pine Gap.

Baca: Penyadapan Australia Bisa Pengaruhi Kasus Corby

Seorang dosen dari Universitas Melbourne, Richard Tanter, mengatakan, dia membenarkan adanya dokumen yang terungkap di publik bahwa Australia turut membantu Amerika dalam operasi militer berdasarkan informasi intelijen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dokumen itu menyebutkan penyadapan telepon dilakukan di seluruh dunia mulai dari Pasifik hingga Afrika," katanya sebagaimanan dikutip ABC.

Laporan lain mengatakan, pangkalan intelijen Pine Gap dijalankan oleh  Australia dan Amerika sejak 1970-an.

Pergerakan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, juga tak lepas menjadi sasaran spionase Pine Gap di tengah meningkatnya program peluncuran rudal nuklir yang sedang dijalankan negeri komunis itu.

Untuk operasi perang di Timur Tengah dan Pakistan, Pine Gap berperan menyediakan data serangan drone di daerah konflik. Markas intelijen ini juga memiliki akses satelit yang dapat memata-matai hampir seluruh  negeri itu.

ASIAN CORRESPONDENT | ABC | CHOIRUL AMINUDDIN



 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diprotes, Foto PM Australia Turnbull Gendong Cucu Sambil Ngebir

15 September 2017

PM Australia Malcolm Turnbull memposting foto dengan judul 'Multitasking at the footy'. Malcolm Turnbull
Diprotes, Foto PM Australia Turnbull Gendong Cucu Sambil Ngebir

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull menjadi sasaran amukan netizen saat fotonya menggendong cucu sambil memegang segelas bir jadi viral.


Kaki Remaja Australia Ini Penuh Darah Usai Berendam di Pantai

8 Agustus 2017

Sam Kanizay dirawat di Rumah Sakit Melbourne setelah mendapat gigitan dari kutu laut di sebuah teluk setempat. news.com.au
Kaki Remaja Australia Ini Penuh Darah Usai Berendam di Pantai

Remaja Australia ini kaget menyaksikan kedua pergelangan kakinya berlumuran darah setelah direndam di tepi pantai. Ayahnya menemukan jawabannya.


Ups, PM Australia Tertangkap Basah Mengejek Donald Trump

16 Juni 2017

Presiden Donald Trump dan PM Australia Malcolm Turnbul. REUTERS/Jonathan Ernst
Ups, PM Australia Tertangkap Basah Mengejek Donald Trump

PM Australia Malcolm Turnbull saat ini kewalahan menghadapi sorotan media setelah dirinya tertangkap basah mengolok-olok Presiden Amerika Donald Trump


Terlalu Ramah, Anjing Ini Dipecat Dari Kepolisian -Oops

9 Juni 2017

Ilustrasi anjing mengenali emosi manusia. google.com
Terlalu Ramah, Anjing Ini Dipecat Dari Kepolisian -Oops

Gavel yang baru berusia berusia satu tahun itu, harus kehilangan posisi karena dinilai terlalu ramah dan manja untuk berada dalam tim polisi.


Cina Dituduh Lakukan Aksi Intelijen Besar-Besaran di Australia

12 Mei 2017

Malcolm Turnbull, saat menyampaikan aspirasinya dalam pertemuan Partai Liberal Australia saat pemilihan pimpinan baru partai di Canberra, 14 September 2015. Malcolm Turnbull resmi terpilih sebagai pemimpin Partai Liberal usai digelar pemungutan suara di kalangan internal partai. AP/Andrew Taylor
Cina Dituduh Lakukan Aksi Intelijen Besar-Besaran di Australia

Pejabat di Kementerian Pertahanan Australia mengungkapkan Cina selama ini melakukan aksi intelijen besar-besaran terhadap Australia.


Pria Pengangguran Ini Menang Lotere Hampir 500 Miliar Rupiah

12 Mei 2017

Tiket lotere Powerball di Hawthorne, California, Amerika Serikat, 13 Januari 2016. Kemungkinan memenangkan hadiah terbesar itu adalah 1 banding 292,2 juta. REUTERS/Lucy Nicholson
Pria Pengangguran Ini Menang Lotere Hampir 500 Miliar Rupiah

Seorang pria yang sedang menganggur di Australia memenangkan hadiah lotere sebesar $ 50 juta atau hampir Rp 500 miliar.


Anaknya Banyak Omong, Ayah Mendampinginya di Kelas

11 Mei 2017

Seorang ayah, Brad Howard (53) duduk di sebelah putranya saat berada di dalam kelas, karena putranya sering mendapat teguran dari guru. independent.ie
Anaknya Banyak Omong, Ayah Mendampinginya di Kelas

Brad Howard dengan senang hati mendampingi putranya di dalam kelas karena anaknya dihukum guru.


Dukung Perkawinan Sejenis di Australia, Bos Qantas Dilempar Pie

10 Mei 2017

Qantas chief executive Alan Joyce. bbc.com
Dukung Perkawinan Sejenis di Australia, Bos Qantas Dilempar Pie

Bos Qantas, Alan Joyce dilempar pie gara-gara mendukung perkawinan sesama jenis di Australia.


Pertama Kali, Politikus Australia Menyusui Bayinya di Parlemen

10 Mei 2017

Senator Australia Larissa Waters menyusui bayinya di  Gedung Parlemen Canberra, Australia, 9 Mei 2017. REUTERS
Pertama Kali, Politikus Australia Menyusui Bayinya di Parlemen

Politikus sayap kiri Partai Hijau Australia, Larissa Waters menjadi politikus prtama yang menyusui bayinya di gedung parlemen.


Terungkap, Facebook Pantau Emosi Remaja untuk Dijual ke Pengiklan

2 Mei 2017

Guardian.co.uk
Terungkap, Facebook Pantau Emosi Remaja untuk Dijual ke Pengiklan

Facebook memantau aktivitas remaja untuk mengetahui bagaimana perasaan mereka terungkap melalui dokumen rahasia yang bocor baru-baru ini.