TEMPO.CO, Berlin- Kelompok Neo-Nazi menggelar pawai di jalan-jalan di kota Berlin,Jerman pada hari Sabtu, 19 Agustus 2017. Pawai pendukung Nazi ini hanya berlangsung beberapa hari setelah terjadi bentrokan berlatar fasisme di Charlottesville, Virginia, Amerika Serikat.
Pawai kelompok Neo-Nazi mendapat penjagaan ketat dari aparat polisi untuk mencegah bentrokan terjadi sehubungan kelompok anti-Nazi menggelar demo tandingan.
Baca: Cinta Nazi, Pria Ini Ubah Namanya Jadi Hitler
Pawai kelompok Neo-Nazi ini diadakan untuk memperingati 30 tahun kematian Rudolf Hess, wakil Adolf Hitler, pemimpin Nazi.
Pengadilan Nuremberg menghukum Hess terbukti terlibat dalam kejahatan perang. Hess dijatuhi hukuman seumur hidup di pengadilan Spandau dari tahun 1966 hingga kematiannya tahun 1987.
Para simpatisan Nazi memuja Hess karena tidak pernah menyesali keyakinannya hingga Nazi jatuh.
Baca: Memoar Hitler 'Mein Kamf' Jadi Buku Terlaris di Jerman
"Saya tidak menyesali apapun," kata Hess sebelum dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Nuremberg yang kemudian kalimat itu dikutip oleh kelompok Neo-Nazi di spanduknya saat pawai di Berlin, ibukota Jerman.
Spanduk lainnya memuat informasi yang membantah bahwa Hess bbunuh diri pada usia 93 tahun. "Itu pembunuhan. Cukup dengan kebohongan tentang bunuh diri."
Kelompok anti-fasis membalas pawai kelompok kanan dengan meneriakkan "kejahatan perang" dan "semua warga Berlin benci polisi".
Baca: Hitler Ternyata Hampir Membuat Bom Atom
Warga di sekitar Berlin menyetel lagi-lagu mengkritik kelompok Neo-Nazi dengan volume pengeras suara yang terdengar hingga ke jalan raya. "Tak ada masalah andai kamu hitam ataupun putih," suara Michael Jackson terdengar dari rumah penduduk.
Seorang perempuan membuat tanda jantung ke arah kelompok Neo-Nazi yang berteriak "pulang". Perempuan itu menjawab,"Berlin rumah saya."
Pawai berlangsung dengan penjagaan ketat polisi. Kelompok Neo-Nazi berpawai dengan tidak menggunakan atribut Nazi termasuk swastika yang terlarang di Jerman.
CNN | MARIA RITA