TEMPO.CO, Hong Kong -Pemerintah Hong Kong saat ini memantau sekitar 20 Tenaga Kerja Wanita Indonesia atau TKI yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga karena diduga simpatisan ISIS.
Hong kong melakukan pemantauan terhadap 20 TKI setelah menerima laporan tentang keterkaitan mereka dengan ISIS.
Baca: Musim Panas, TKI Dibatasi Gunakan AC di Hong Kong
South China Morning Post pada 14 Agustus 2017 melaporkan berdasarkan pantauan polisi Hong Kong, para TKI itu tidak menjalin hubungan langsung dengan ISIS tetapi didapati bersimpati dengan kelompok teroris itu.
Seorang sumber dari keplisian Hong Kong mengatakan bahwa TKI itu mendukung ideologi-ideologi agama tertentu tetapi tidak berniat untuk melakukan kekerasan.
"Meskipun mereka hanya simpatisan, polisi masih akan mengawasi mereka," kata sumber tersebut.
Baca: 11 TKI di Korea Selatan Diwisuda Jadi Sarjana
Terdapat sekitar 43 orang yang masuk dalam daftar pantauan polisi Hong Kong dan terdapat 20 yang memiliki hubungan tidak langsung dengan ISIS.
Diplomat senior Indonesia di Hong Kong, Tri Tharyat berjanji akan terus berusaha untuk mencegah WNI di Hong Kong menjadi radikal.
Tri Tharyat mengklaim konsulatnya telah membentuk mekanisme kerja yang baik dengan pejabat Hong Kong untuk memerangi terorisme. Selain juga mengimbau penduduk Hong Kong sehingga tidak merasa terlalu khawatir dengan informasi TKI yang disebut simpatisan ISIS.
SOUTH CHINA MORNING POST|STRAITS TIMES|YON DEMA