Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diduga Kekurangan Oksigen, 60 Anak Tewas di Rumah Sakit India

image-gnews
Bayi bernama Vidisha usai dirawat di rumah sakit di Mumbai. Foto: The Times of India
Bayi bernama Vidisha usai dirawat di rumah sakit di Mumbai. Foto: The Times of India
Iklan

TEMPO.CO, New Delhi - Lebih dari 60 bayi dan anak-anak tewas selama lima hari pada pekan lalu di sebuah rumah sakit di negara bagian Uttar Pradesh, India.

Seperti dilansir Hindustan Times, Ahad 13 Agustus 2017, kasus kematian anak-anak itu awalnya dikaitkan dengan kekurangan tabung gas oksigen di Baba Raghav Das (BRD) Medical College di Gorakhpur yang dikelola pemerintah.

Namun, pemerintah Uttar Pradesh menolak laporan media yang melaporkan sebuah perusahaan menghentikan pasokan tabung gas oksigen ke rumah sakit tersebut karena rumah sakit berutang sekitar 7 juta rupee.

Tambahan isu kekurangan tabung gas oksigen itu tidak diberitahukan kepada Kepala Menteri Uttar Pradesh Yogi Adityanath sewaktu ia mengunjungi BRD Medical College dua hari sebelum kematian anak itu disebar luas oleh media negara itu.

Namun, kekurangan tabung gas oksigen itu memang terjadi di rumah sakit itu dan perusahaan penyedia menghentikan pasokan baru-baru ini.

Pihak berwenang dilaporkan sedang menyelidiki apakah kematian anak-anak itu ada kaitan dengan pasokan tabung gas oksigen.

"Bukan kesalahan kami. Berdasarkan perjanjian, batas kredit tidak melebihi satu juta rupee tetapi pihak perusahaan terus memasok tabung gas oksigen sehingga nilai utang mencapai sekitar 7 juta rupee. Kami juga membeli tabung gas oksigen ini dari sebuah perusahaan yang tidak akan mengirim pasokan tanpa uang muka, "kata Deepankar Sharma, manajer perusahaan yang menghentikan pasokan itu mengatakan kepada media lokal.

Kematian 60 anak itu terjadi antara Senin dan Jumat pekan lalu. Laporan yang mengutip BRD Medical College menyebut 34 bayi meninggal dunia di unit perawatan intensif bayi yang baru lahir, 12 kematian akibat ensefalitis dan yang lainnya akibat berbagai penyebab medis.

Pihak media yang biasa dengan Gorakhpur, yang terletak 800 kilometer dari Delhi, menyiarkan kasus kematian anak itu sehingga mendapat perhatian banyak orang.

Gambar ibu yang menangis sambil memeluk bayi mereka yang sudah tidak bernyawa terpampang di mana-mana.

Kepala Bagian Layanan Medis BRD Medical College diskorsing setelah kemarahan rakyat memuncak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemimpin oposisi mengaitkan kematian itu dengan kelemahan administrasi BRD Medical College.

Pemenang Hadiah Nobel dan aktivis hak asasi anak, Kailash Satyarthi mengatakan dalam Twitternya, "Ini bukan tragedi. Ini adalah pembantaian. Apakah ini artinya kemerdekaan 70 tahun kita untuk anak-anak?"

Kematian anak ini memicu kondisi yang memalukan ketika India bersiap-siap untuk menyambut hari kemerdekaannya besok.

Persoalan yang diangkat adalah bagaimana rumah sakit di sebuah negara yang baru-baru ini meluncurkan layanan ambulans untuk sapi tidak mampu membayar utang untuk tabung gas oksigen bagi anak-anak.

Kematian akibat kelalaian medis bukan hal baru di India, tetapi kematian puluhan orang anak dalam waktu kurang seminggu adalah sesuatu yang luar biasa.

Uttar Pradesh, negara yang memiliki penduduk paling banyak yaitu lebih 200 juta orang adalah antara wilayah yang memiliki catatan kesehatan yang lemah.

Keahlian India dalam bidang ilmu kedokteran dan farmasi memang disegani tetapi ini tidak berarti rakyat golongan miskin mendapatkan perawatan kesehatan yang memadai.

Rumah Sakit yang dikelola pemerintah negeri sering mengalami masalah untuk menangani permintaan tinggi untuk perawatan kesehatan dan pengabaian sering terjadi.

Ratusan juta rakyat India tidak mampu untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit swasta yang menawarkan layanan yang lebih baik tetapi dengan biaya yang tinggi.

HINDUSTAN TIMES | THE HINDU | YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gara-gara Berbahasa Inggris, Pria India Dikeroyok

15 September 2017

AP/Rajanish Kakade
Gara-gara Berbahasa Inggris, Pria India Dikeroyok

Pemuda India bernama Varun Gulati dari Noida dikeroyok 4 pemuda setelah dia erbahasa Inggris dengan temannya.


Arkeolog India Sebut Taj Mahal Bangunan Muslim, Bukan Kuil India

31 Agustus 2017

Para turis asing yang ingin melihat lebih dekat keindahan situs bersejarah Taj Mahal, Agra Uttar Pradesh , India (19/3). Taj Mahal dibangun oleh raja Mughal, Shah Jahan untuk istrinya ke 14  Mumtaz Mahal yang meninggal karena melahirkan, Taj Mahal merupakan salah satu banguna yang paling simetris secara arsitekturnya. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Arkeolog India Sebut Taj Mahal Bangunan Muslim, Bukan Kuil India

Lembaga Survei Arkeologi Agra, India di hadapan pengadilan menyatakan, Taj Mahal merupakan makam megah Muslim, bukan kuil Hindu.


Ditolak Puskesmas, Remaja Putri India Melahirkan di Jalan

27 Agustus 2017

Seorang remaja India terpaksa melahirkan di jalan setelah ditolak rumah sakit dan klinik setempat. Cover Asia Press
Ditolak Puskesmas, Remaja Putri India Melahirkan di Jalan

Remaja India dan bayi perempuannya kemudian dibawa warga sekitar ke puskesmas


Kambing Mirip Manusia Kejutkan Penduduk Desa India  

24 Agustus 2017

Kambing yang memiliki muka mirip manusia yang ditemukan di sebuah desa di India. dailymail.co.uk
Kambing Mirip Manusia Kejutkan Penduduk Desa India  

Seekor kambing mirip manusia telah mengejutkan penduduk desa di India


Pria Ini Tewas Ditikam Pacar Saat Cekcok Soal Masak Makan Malam

22 Agustus 2017

Ilustrasi Pembunuhan
Pria Ini Tewas Ditikam Pacar Saat Cekcok Soal Masak Makan Malam

Pria ini tewas ditikam kekasihnya setelah cekcok membahas siapa yang harus memasak untuk makan malam.


Kecelakaan Kereta Api di India, 23 Penumpang Tewas  

20 Agustus 2017

Kondisi gerbong kereta yang terjun ke sungai usai mengalami kecelakaan di Kanpur, Uttar Pradesh, India, 28 Desember 2016. Akibat insiden tergelincir,  dua gerbong kereta api tersebut jatuh dari jembatan ke sebuah kanal kecil. hindustantimes.com
Kecelakaan Kereta Api di India, 23 Penumpang Tewas  

Sedikitnya 23 orang tewas dan 64 korban lainnya luka-luka setelah kereta api cepat Utkal Express terlempar dari rel di Uttar Pradesh, India.


Pewaris Taipan di India Jadi Buruh Miskin? Begini Kisahnya  

19 Agustus 2017

Keluarga miliarder Amerika Serikat mengirim anaknya AS yang kembali ke Hyderabad. intoday.in
Pewaris Taipan di India Jadi Buruh Miskin? Begini Kisahnya  

Selama sebulan, pewaris usaha berlian di India ini harus bekerja sebagai buruh dengan modal hanya Rp 100 ribu.


Ikut Tantangan Game Online, Remaja India Ini Tewas

16 Agustus 2017

Ilustrasi Game Online. ANTARA/Lucky.R
Ikut Tantangan Game Online, Remaja India Ini Tewas

Ankan Dey dari India ditemukan keluarganya tewas di kamar mandi di rumah orang tuanya karena diduga terpengaruh game online.


Dituduh Penyihir, Wanita India Tewas Disiksa dengan Bara Api

15 Agustus 2017

Ilustrasi penemuan mayat/pembunuhan. Shuttertock
Dituduh Penyihir, Wanita India Tewas Disiksa dengan Bara Api

Kanya Devi, perempuan India ini disiksa, dicambuk, dipaksa makan tinja hingga harus tidur di atas bara api hingga tewas sehari kemudian


4 PNS India Kenakan Helm Saat Bekerja, Mengapa?

11 Agustus 2017

TEMPO/Prima Mulia
4 PNS India Kenakan Helm Saat Bekerja, Mengapa?

PNS yang mengenakan helm saat bekerja di kantor pemerintah India menjadi viral di media sosial.