TEMPO.CO, London - Pebisnis Inggris Samuel Jankowsky seharusnya pulang ke rumah di Essex dekat London. Namun karena salah naik pesawat ia justru nyasar ke Las Vegas, Amerika Serikat, 13.500 kilometer dari tujuan awalnya.
Jankowsky yang dijadwalkan terbang ke Stansted, Inggris Raya setelah urusan kerja di Cologne, Jerman yang jaraknya hanya 495 kilometer, baru menyadari idak berada dalam pesawat Eurowings yang tepat setelah tersadar dari tidur setelah melihat rute penerbangan yang ditampilkan layar dalam kabin.
Dia mengklaim boarding passnya sudah diperiksa sebanyak tiga kali sebelum memasuki pesawat perusahaan penerbangan tersebut.
Dalam keadaan ketakutan, dia mengirim pesan WhatsApp menggunakan WiFi kabin kepada istrinya, Monique, 25 tahun, yang sedang mengandung tujuh bulan sebelum mendarat di Las Vegas pada 30 Juni lalu.
"Saya baru sadar ketika melihat tampilan rute pesawat yang sudah melewati Inggris," katanya sambil menunjukkan tiket boarding pass yang jelas tertera tujuan Bandara London Stansted.
Nasib sialnya berkelanjutan ketika mengklaim diperlakukan seperti penjahat oleh Imigrasi Amerika Serikat setelah mendarat karena diduga tidak memiliki visa.
Dia mengatakan, petugas imigrasi Amerika Serikat menuduhnya menyelinap masuk ke pesawat itu dengan membayar tiket lebih murah untuk ke negara tersebut.
"Mereka memberikan saya waktu sejam untuk menyiapkan dokumen untuk kembali ke Cologne jika tidak saya ditahan sampai 4 Juli untuk penerbangan berikutnya.
"Saya diajak ke dalam kamar kecil dan diperiksa," katanya.
Dia juga mengklaim diperlakukan buruk oleh kru Eurowings sepanjang penerbangan pulang ke Cologne setelah itu.
Dia akhirnya diterbangkan kembali ke Cologne, Jerman. Tetapi Jankowsky mengklaim diblokir oleh Eurowings untuk terus pulang ke Essex, Inggris dan sebaliknya terpaksa ke Stuggart untuk penerbangan dengan pesawat berikutnya.
DAILY MAIL | THE SUN | YON DEMA