Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Alasan AS Belum Siap Berperang Melawan Korea Utara

image-gnews
Ribuan warga Korea Utara berpartisipasi dalam upacara  yang diadakan di Kim Il Sung Square untuk memberi dukungan penuh pada pemerintah Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) di Pyongyang, 10 Agustus 2017. KCNA/via REUTERS
Ribuan warga Korea Utara berpartisipasi dalam upacara yang diadakan di Kim Il Sung Square untuk memberi dukungan penuh pada pemerintah Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) di Pyongyang, 10 Agustus 2017. KCNA/via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Meskipun ancaman perang telah dilontarkan Presiden Donald Trump terhadap Korea Utara, namun para analis militer menyakini perang tidak akan terjadi dalam hitungan hari. Bahkan AS dianggap belum siap untuk berperang saat ini.

Menurut beberapa analis militer, kesiapan logistik menjadi alasan AS belum siap berperang melawan Korea Utara baik itu dalam hitungan minggu maupun bulan. Apa itu logistik yang dimaksud?

Pertama, belasan ribu warga AS, banyak di antaranya militer, perlu dievakuasi dari Korea Selatan.

Baca: Korea Utara Akan Serang Guam Pertengahan Agustus

"Bagaimana anda membawa keluarga-keluarga itu dari semenanjung? Anda harus melakukan hal itu sebagai yang utama," kata Mark Hertling, pensiun jenderal AS dan analis CNN, 10 Januari 2017.

Kedua, AS perlu menambah jumlah pasukannya di wilayah itu. Termasuk menambah jumlah kapal-kapal perang angkatan laut US dan kapal selam dengan rudalnya, di tambah pesawat tempur untuk mengebom yang dapat dioperasikan di Jepang atau Guam.

"Beberapa ditempatkan di wilayah ini, namun tidak cukup mampu menghancurkan Korea Utara dalam artian persenjataan,' ujar Hertling.

Baca: Korea Utara Akan Serang Guam Pertengahan Agustus

Ketiga, Korea Utara memiliki ribuan senjata konvensional yang sanggup menjangkau Seoul, ibukota Korea Selatan. Beberapa penelitian telah memperkirakan korban warga Korea Selatan akan mencapai belasan ribu orang di hari pertama konflik terbuka terjadi disebabkan terjangan senjata Korea Utara.

Keempat, menurut Hertling, butuh waktu beberapa minggu untuk membawa senjata itu menuju kawasan perang. Herling membandingkannya dengan Perang Gurun yang melakukan operasi militer mendongkel Saddam Hussein yang saat itu memimpin Irak, tahun 1991.

Dalam Perang Gurun, koalisi perang yang dipimpin AS memulai kampanyenya menyerang Irak lebih 5 bulan setelah permusuhan dimulai yang ditandai oleh invasi Irak ke Kuwait. Nah, AS butuh waktu berminggu-minggu untuk membawa peralatan perangnya dan pasukannya bergerak dari pangkalan militernya menuju wilayah selatan Korea Selatan. Bahkan akan lebih lama lagi jika bergerak menuju utara, lokasi pertempuran melawan Korea Utara.

Menurut Hertling yang terlibat dalam simulasi di Semenanjung Korea, 2 kapal induk angkatan laut AS dibutuhkan berada di dekat peraian Korea sebelum AS melakukan serangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Kim Jong-un Setujui Outline Rancangan Penembakan Rudal ke Guam

Namun menurut mantan direktur operasi Komando Pusat Kerja sama Intelijen AS di Pasifik, Carl Schuster, jumlah armada perang AS perlu lebih banyak lagi.

"Sebagai perencana, salah lebih butuh 3 kapal induk daripada 2, ditambah prajurit dari Angkatan Udara, Angkata Laut, dan pasukan marinir," kata Schuster, saat ini sebagai profesor di Universitas Hawai Pasifik.

Bagaimana dengan ancaman Kim Jong-un untuk meluncurkan 4 rudal balistiknya ke Guam? Schuster tidak yakin Korea Utara akan menyerang Guam atau tempat lainnya. Ancaman Kim Jong-un kebanyakan berupa gertakan.

Lagipula rudal yang diluncurkan belum teruji dalam pertempuran yang sesungguhnya dan akurasinya jauh dari pasti.

Baca: Korea Utara Dihukum, Trump Berterima Kasih ke Cina dan Rusia

Dan, Kim Jong-un merupakan operator cerdik dan tahu apa yang dapat ia loloskan, sehingga uji coba rudal atau latihan persenjataan dalam skala besar di Korea Utara bukan sesuatu yang mengejutkan.

"Peluncuran rudal ke Guam bukan sesuatu yang bisa dia loloskan begitu saja. Peluncuran uji coba rudal mengirimkan pesan yang sama secara domestik dan internasional," ujar Schuster.

Jika pun ada uji coba rudal lagi, itu jauh dari perang. "Ada jurang yang besar antara bombastis dan aksi," kata Schuster.

Sebelumnya Korea Utara mengatakan, rencana untuk peluncuran 4 rudal balistik ke Guam, lokasi pangkalan militer AS di Pasifik, akan rampung pertengahan Agustus ini. Dan, Kim Jong-un diklaim sudah menyetujui rancangan perang itu.

CNN|MARIA RITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

10 jam lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.


Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

1 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

1 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.


Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.


Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

1 hari lalu

Jet tempur F-16 Israel menembakkan roket udara-ke-darat 'Rampage'. (Sistem Industri Militer Israel dan Industri Dirgantara Israel)
Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.


Kilas Balik Lahirnya Hari Bumi pada 22 April yang Ditetapkan Mulai 1970

1 hari lalu

Sejumlah penari menari pada peringatan Hari Bumi di Taman Hutan Raya Juanda, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis 22 April 2021. Tujuh orang penari yang berasal dari sanggar tari Bongkeng Art Space membawakan tarian alam selama tujuh jam tanpa henti untuk memperingati Hari Bumi. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kilas Balik Lahirnya Hari Bumi pada 22 April yang Ditetapkan Mulai 1970

Kilas balik Hari Bumi yang lahir dari kepedulian Senator Amerika Serikat dan gerakan mahasiswa tahun 1970-an.


AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

1 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.


Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah


Kilas Balik Peresmian Perpustakaan Digital Dunia

1 hari lalu

Ilustrasi Perpustakaan. TEMPO/Jacky Rachmansyah
Kilas Balik Peresmian Perpustakaan Digital Dunia

Tujuan lain dari dibentuknya perpustakaan digital dunia ini adalah membuat koleksi karya penting dari seluruh dunia secara digital.


Top 3 Dunia: Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi hingga Israel Minta Bantuan Senjata ke AS

1 hari lalu

Mantan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad. AP
Top 3 Dunia: Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi hingga Israel Minta Bantuan Senjata ke AS

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 21 April 2024 masih berkutat seputar konflik terbaru Iran-Israel.