TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Sekolah dasar di Hulu Langkat, Selangor, Malaysia, dikecam karena membuat perpecahan di antara siswa-siswanya dengan memberi label "siswa Islam” dan "siswa bukan Islam” pada cangkir dan teko air minum mereka.
Pembuatan label di cangkir dan teko air minum murid pun telah memantik protes dan amarah orang tua murid dan pejabat di Kementerian Pendidikan.
Baca: Pakai Gaun Selutut, Gadis Malaysia Mundur dari Turnamen Catur
"Ini yang akan terjadi di sekolah-sekolah yang menerapkan satu aliran. Nonmuslim diajarkan bahwa mereka berbeda dan tidak layak berbagi cangkir teh dengan siswa muslim," kata Satees Muniandy, politikus dari kelompok oposisi Malaysia yang juga anggota Dewan Kota Perai Seberang, seperti dikutip dari The Star, 10 Agustus 2017.
"Sekolah nasional untuk semua warga Malaysia dan tidak seharusnya memisahkan anak-anak kita berdasarkan agama," kata Datuk Chong Sin Woon, Deputi di Kementerian Pendidikan, Kamis, 10 Agustus.
Baca: Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik
Woon mengatakan telah memerintahkan Departemen Pendidikan Selangor untuk melakukan pengecekan atas peristiwa ini.
Belum ada penjelasan dari pihak sekolah tentang upaya memisahkan anak muridnya berdasarkan agama dengan melabeli cangkir dan teko air minum siswa hingga menjadi sorotan masyarakat dan media di Malaysia.
THE STAR | MARIA RITA