TEMPO.CO, Jakarta -Ottawa—Otoritas Korea Utara membebaskan pastor Kanada, Hyeon Soo-lim, yang dihukum kerja paksa seumur hidup sejak 2015. Dia dibebaskan pada Rabu waktu setempat karena sakit saat menjalani hukuman.
Seperti dilansir CBC News, Kamis 10 Agustus 2017, Hyeon Soo-lim alias Rim Hyon-su ditangkap atas tuduhan berupaya menggulingkan rezim pemerintah Kim Jong-un dengan menggunakan agama. Pastor itu kemudian dijatuhi hukuman kerja paksa seumur hidup.
Selain tuduhan upaya penggulingan rezim Pyongyang, Rim, 62 tahun, juga dituduh membantu pihak berwenang Amerika Serikat dan Korea Selatan memikat dan menculik warga Korut.
Baca: Kemanusiaan, Alasan Korea Utara Bebaskan Mahasiswa AS yang Koma
”Rim Hyon-su, seorang warga sipil Kanada dibebaskan dengan jaminan sakit sesuai keputusan Pengadilan Sentral DPRK pada 9 Agustus 2017, berdasarkan sudut pandang kemanusiaan,” demikian dilaporkan kantor berita Korea Utara, KCNA, mengacu pada putusan pengadilan.
Kesehatan Rim dilaporkan memburuk. Dia kemudian menulis surat kepada teman-temannya yang menyatakan bahwa dia menderita sakit perut dan tekanan darah tinggi.
Keluarga pastor itu lantas meminta Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau untuk membantu membebaskan Rim dari hukuman kerja paksa seumur hidup di Korut.
Seorang pejabat keamanan Kanada telah tiba di Korut Selasa lalu untuk menjamin pembebasan pastor tersebut.
Baca: Dibebaskan Korea Utara, Mahasiswa AS Alami Kerusakan Otak Parah
”Jelas, kesehatan dan kesejahteraan Pastor Rim tetap sangat penting bagi pemerintah Kanada dan kami terus terlibat dalam kasusnya,” kata juru bicara PM Trudeau, Cameron Ahmad.
Pembebasan Pastor Rim menyusul pembebasan Mahasiswa Universitas Virginia Otto Warmbier, warga AS, yang telah dihukum kerja paksa selama 17 bulan.
Namun nahas, dia dibebaskan dalam kondisi koma yang belum diketahui penyebabnya. Warmbier meninggal sepekan kemudian setelah dirawat di rumah sakit di Amerika Serikat. Ada dugaan ia mengalami penyiksaan selama dalam tahanan Korea Utara.
CNN | CBC NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI