TEMPO.CO, Melbourne -Sam Kanizay terkejut menyaksikan pergelangan kaki hingga kakinya berlumuran darah usai berendam di tepi pantai Brighton's Dendy Street Beach di Melbourne, Australia, Sabtu sore, 6 Agustus 2017. Sam sengaja merendam kakinya di air laut untuk mendinginkan otot-ototnya setelah lelah bermain sepak bola.
Saat berendam, Sam, 16 tahun, merasakan nyeri di kakinya. Namun ia mengira rasa nyeri itu akibat kecapekan bermain sepak bola. Namun Sam sangat kaget menyaksikan kakinya berlumuran darah saat diangkat keluar dari air laut.
Tidak ada luka besar di kakinya yang membuat lumuran darah sebanyak itu. Orangtuanya langsung melarikannya ke rumah sakit.
Baca: Kisah Manusia Langka yang Mampu Mengingat Detail Masa Bayinya
"Awalnya saya menyangka menginjak batu, tetapi tidak logis karena keseluruhan telapak kaki saya sehingga pergelangan kaki berdarah," ujar Sam seperti dilansir News.com.au pada 8 Agustus 2017.
Dokter Akhirnya menemukan puluhan lubang kecil di kaki Sam dan menduga kuat kedua kaki Sam berlumuran darah karena digigit kutu laut.
Setelah kejadian mengagetkan itu, ayah Sam, Jarrod Kanizay membuat penyelidikan sendiri dan berhasil menangkap ratusan kutu laut yang sulit dilihat dengan mata telanjang.
"Saya menangkap ratusan kutu yang kemudian diletakkan pada sepotong daging," ujar Jarrod.
Baca: Disaksikan Keluarga, Remaja Putri Australia Tewas Diserang Hiu
Dia lalu membawa daging yang dipenuhi parasit tersebut ke rumah sakit untuk tes lanjutan.
Pakar kehidupan laut, Michael Brown mengatakan, kejadian itu baru pertama kali dilihatnya sepanjang karirnya.
"Saya memiliki pengalaman 20 tahun dalam bidang ini, tetapi tidak pernah melihat seseorang pun yang pernah mengalaminya," katanya.
Profesor di Monash University School of Biological Sciences, Richard Reina meyakini kaki Sam penuh darah disebabkan oleh kutu laut.
Sam kemudian diizinkan pulang setelah mendapatkan perawatan dan kondisinya kini telah membaik setelah kedua kakinya berlumuran darah digigit kuda laut di tepi pantai Australia. Meski begitu ia masih harus menggunakan kursi roda.
NEWS.COM.AU|CNN|YON DEMA