TEMPO.CO, Caracas - Krisis Venezuela semakin mendalam hingga para hacker pun melakukan perlawanan dengan menyerang puluhan situs milik pemerintah. Tindakan itu untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap serangan ke barak militer oleh pemberontak.
Press TV dalam pemberitaannya menyebutkan, sebuah kelompok yang menamakan dirinya "The Binary Guardians" melancarkan serangan maya terhadap 40 situs pemerintah Venezuela pada Senin, 7 Agustus 2017.
Baca: Krisis Venezuela, Begini Serangan Brutal Pendukung Maduro
Menurut Reuters, mereka juga menyatakan diri mendukung serangan pemberontak terhadap pangkalan militer Venezuela sehari sebelumnya di Kota Valencia.
Beberapa laporan media di Venezuela mengatakan, para hacker itu menyebut aksi yang dilakukan pada akhir pekan tersebut dengan sandi "Operasi David".
"Niat kami adalah memberikan harapan kepada masyarakat, tidak peduli sejauh mana kekuatan musuh, yang penting ada kekuatan dalam persatuan," bunyi pernyataan kaum hacker ini.
Baca: Krisis Venezuela, AS Bekukan Aset Presiden Maduro
Sekitar 20 pria bersenjata melakukan serangan terhadap pangkalan militer Venezuela di dekat Kota Valencia, Ahad, 6 Agustus 2017, mengakibatkan sedikitnya dua orang tewas dan 10 lainnya luka-luka.
Serangan itu, jelas pemerintah Venezuela, dilakukan oleh sekitar 20 orang yang dipimpin oleh seorang desertir militer.
"Dua orang tewas, satu cedera dan tujuh lainnya ditahan," kata pemerintah.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan, pasukan keamanan sedang memburu 10 pria yang melarikan diri dengan membawa senjata setelah melakukan penyerangan. Krisis Venezuela sudah berlangsung sekitar 4 bulan dan belum ada jalan keluarnya.
PRESS TV | REUTERS | CHOIRUL AMINUDDIN