TEMPO.CO, Paris—Sebuah petisi untuk mencegah pemberian status resmi ibu negara pada istri Presiden Prancis Emmanuel Macron, dikabarkan telah mendapatkan 180 ribu dari 200 ribu tandatangan yang dibutuhkan sejak dimulai dua pekan lalu.
Petisi penolakan yang dibuat oleh pelukis Prancis, Thierry Paul Valette, menuntut agar tidak ada dana publik yang disisihkan untuk posisi ibu negara bagi Brigitte Macron.
"Brigitte Macron saat ini memiliki tim beranggotakan dua atau tiga staf, serta dua sekretaris dan dua agen keamanan. Itu sudah cukup," demikian isi petisi tersebut seperti dilansir RT, Senin 7 Agustus 2017.
Baca: Brigitte Trogneux, Guru Drama Emmanuel Macron Hingga Ibu Negara
Meski menyatakan menolak, petisi tersebut menjelaskan bahwa penolakan tersebut sama sekali bukan sebuah serangan bagi Brigitte Macron ataupun kemampuannya sebagai pendamping presiden.
Secara tegas disampaikan bahwa penolakan itu ditujukan pada inisiatif untuk memberikan status khusus pada istri Presiden Macron karena berkaitan dengan pengetatan anggaran yang tengah dicanangkan negara tersebut.
Oposisi di parlemen juga menolak rencana yang disampaikan di tengah krisis keuangan dan pemotongan anggaran dalam pemerintahan Prancis.
Parlemen juga akan mengeluarkan undang-undang baru yang dirancang untuk mencegah anggota parlemen mempekerjakan anggota keluarga sebagai asisten mereka.
Baca: Pembunuhan Presiden Macron Digagalkan, Pelaku Ditangkap
Saat berkampanye, Macron telah mengumumkan niatnya untuk menciptakan posisi bagi istrinya dan berjanji tidak akan ada dana publik yang akan digunakan untuk membiayainya.
Kisah cinta Macron dan Briggitte yang terpaut umur cukup jauh sempat menghiasi media baik di Prancis maupun luar negeri saat pemilihan presiden lalu. Meski Brigitte berusia lebih tua dibanding Macron, rakyat Prancis tak terlalu peduli dan menerima perempuan berusia 63 tahun itu sebagai istri Presiden mereka.
Emmanuel Macron berhasil meraih kemenangan dengan partai En Marche yang baru dibentuk pada Mei, serta menjadi presiden termuda dalam sejarah Prancis.
RUSSIA TODAY | SITA PLANASARI AQUADINI