TEMPO.CO, Caracas - Sebanyak 2 orang tewas dan 8 korban lainnya ditangkap dalam sebuah serangan bersenjata oleh "teroris" di pangkalan militer Venezuela. Keterangan tersebut disampaikan oleh Presiden Nicolas Maduro dalam pidatonya di televisi, Ahad, 6 Agustus 2017.
Baca: Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela
Sebelumnya, Panglima Angkatan Bersenjata Venezuela, Jenderal Jesus Suarez Chourio, mengatakan, satu orang tews dan bebrapa lainnya luka setelah melakukan penyerangan ke pangkalan militer di sebelah barat daya Kota Valencia.
"Aksi tersebut bisa diredam militer," ujarnya.
Baca: Pemilihan Anggota Parlemen Venezuela Ricuh, 14 Orang Tewas
Maduro mengatakan, 10 orang berhasil meloloskan diri dan saat ini pasukan keamanan sedang memburu mereka. Menurut Jenderal Chourio, salah satu dari para penyerang itu luka parah selama mereka melakukan penyerangan.
Baca:Oposisi Venezuela Serukan Mogok Massal Melawan Maduro
Presiden Maduro menguraikan, insiden itu diawali dari aksi 20 orang bersenjata yang memasuki pangkalan militer Paramacay sebelum pukul 04.00 waktu setempat.
Dia menjelaskan, para penjaga malam terkejut ketika mendapati para penyusup memasuki wilayah militer dan menuju gudang senjata. Selanjutnya, terjadi adu tembak antara penyusup dengan pasukan militer sekitar empat jam.
"Serangan itu dilakukan orang bayaran oleh para pemimpin anti-pemerintah Venezuela yang bermarkas di Miami dan Kolombia," tuding Maduro.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN