TEMPO.CO, Sanaa - Lebih dari satu juta anak di berbagai wilayah di Yaman menderita kekurangan gizi akut, bahkan terancam terkena serangan kolera.
Menurut data yang dimiliki oleh Save the Children, lembaga amal untuk keselamatan anak di dunia, anak-anak yang terancam kolera itu berusia di bawah lima tahun,termasuk 200 ribu di antaranya kekurangan gizi.
"Mereka terancam kena infeksi."
Baca: PBB: Bencana Kolera di Yaman Memprihatinkan
Tamer Kirolos, Direktur Save the Children untuk Yaman, mengatakan, "Konflik bersenjata di Yaman selama dua tahun membuat anak-anak terperangkap dalam stiasu brutal sehingga menimbulkan kelaparan dan munculnya berbagai penyakit."
Dia melanjutkan, "kondisi seperti ini tidak bisa diterima."
Baca: Bencana Kolera di Yaman, Setiap 35 Detik Satu Anak Terinfeksi
Kirolos dan timnya sedang berusaha keras bagaimana menyelamatkan anak-anak itu tidak hanya terhindar dari kekurangan gizi tetapi juga terselamatkan dari infeksi kolera.
"Tragedi kekurangan gizi dan penyakit kolera sangat mudah diatas jika Anda memiliki akses terhadap perawata kesehatan dasar. Tetapi rumah sakit dan klinik kesehatan hancur, karyawan kesehatan pemerintah tidak dibayar hampir setahun, dan pengiriman bantuan alat vital kesehatan terhambat," ucapnya.
Anak-anak yang kekurangan gizi secara substasnsi sistem kekebalan tubuhnya menurut. Mereka tiga kali lebih rentan terancam kematian jika terkena kolera.
"Penyakit diare seperti kolera disebabkan pula oleh kekurangan gizi," ujar Kirolos.
Oleh sebab itu, Save the Children mendesak kepada semua pihak memberikan respon dan mengirimkan para ahli kesehatan ke kawaan yang paling buruk kondisinya termasuk di Distrik AL Hali di Hodeidah, kawasan yang paling tinggi tingkat penyakit koleranya.
Baca: Bantu Atasi Wabah Kolera di Yaman, Prancis Sumbang Rp 29 Miliar
Di distrik ini, kata Karolos, diperkirakan sekitar 31 ribu anak membutuhkan pengobatan akibat kekurangan gizi parah. Lebih dari tiga perempat anak yang kekurangan gizi berusia di baweah lima tahun.
EKKLESIA | CHOIRUL AMINUDDIN