TEMPO.CO, Hamburg - Polisi Jerman menahan seorang pencari suaka yang melakukan penusukan di sebuah supermarket di Kota Hamburg sehingga menewaskan seorang pria dan melukai enam orang lainnya.
Pelaku yang diidentifikasi bernama Ahmad A., lahir di Uni Emirat Arab dan tinggal di tempat penampungan pengungsi di Langenhorn.
"Dia menusuk pria Jerman berusia 50 tahunan di pusat perbelanjaan Edeka dan melukai enam korban lainnya," demikian kata polisi Hamburg seperti dilansir laman Sputnik, Jumat, 28 Juli 2017.
Baca: Serangan Jerman, Penembak Tewas di Tempat
Wali Kota Hamburg Olaf Scholz mengatakan penusukan yang dilakukan oleh pria berusia 26 tahun itu diduga dilatarbelakangi oleh kebencian.
"Dia belum dapat dideportasi karena tak memiliki kelengkapan dokumen," kata Scholz.
Koran Tagesspiegels melaporkan, Ahmad dikenal oleh petugas pemerintahan di Jerman sebagai seorang penganut salafi yang juga memiliki kelainan jiwa.
Setelah membunuh seorang pria dan melukai enam lainnya, Ahmad berusaha melarikan diri dari lokasi.
“Orang-orang mengejarnya dengan membawa senjata, kursi, serta tongkat,” ujar Ralf W., seorang saksi mata kepada harian Bild.
Saksi lain, Shaylin Roettmer, mengatakan pelaku berhasil dibekuk setelah orang-orang melemparinya dengan barang-barang yang mereka bawa. Pelaku pun langsung diserahkan kepada polisi.
Sebelumnya, pada 19 Desember 2016, seorang pencari suaka bernama Anis Amri menabrakkan truknya ke kerumunan orang di pasar Natal Berlin. Serangan truk maut itu menewaskan 12 orang dan melukai 48 orang lainnya. Kelompok radikal ISIS telah mengklaim mendalangi serangan tersebut.
Sama seperti pelaku penusukan di Hamburg, Amri yang berasal dari Tunisia juga merupakan pencari suaka yang telah ditolak permohonan suakanya. Namun dia juga tak bisa langsung dideportasi dari Jerman karena surat-surat identitasnya yang tidak lengkap.
SPUTNIK | THE TELEGRAPH | CHOIRUL AMINUDDIN | SITA