TEMPO.CO, Sanaa - Militer Yaman mengklaim sukses menembakkan sebuah misil ke pangkalan militer Arab Saudi di Taif, Kamis, 27 Juli 2017. Namun tidak ada laporan korban jiwa atau kerusakan akibat tembakan tersebut.
Laporan televisi berbahasa Arab al-Masirah, Kamis malam waktu setempat, menyebutkan, misil bernama Borkan-1 tersebut mendarat di Pangkalan Militer King Fahd dan menimbulkan gumpalan api besar.
Baca: Akan Serang Raja Salman, Empat Milisi Yaman Ditangkap Malaysia
Siaran televisi tersebut muncul tak setelah sumber-sumber di Arab Saudi mengklaim bahwa militer mereka berhasil mencegat misil balistik yang datang dari Yaman.
Dalam pernyataan pada Jumat pagi, 28 Juli 2017, komando Koalisi Arab mengatakan rudal milisi Houthi ditembak jatuh di atas Al-Wasliya di Provinsi Taif, sekitar 69 kilometer jauhnya dari kota suci tersebut. Tidak ada kerusakan atau cedera yang dilaporkan terjadi.
Baca: Lagi, Serangan Udara Saudi Tewaskan Perempuan dan Anak Yaman
"Serangan rudal itu jelas usaha yang disengaja untuk mengganggu musim ibadah haji," kata pernyataan tersebut seperti yang dilansir Arab News, Jumat 28 Juli 2017
Taif berlokasi lebih dari 700 kilometer sebelah tenggara ibu kota Riyadh. Namun belum ada keterangan lebih lanjut dari Saudi soal penembakan di pangkalan militernya.
Baca: Korban Tewas Konflik Yaman Tembus 10 Ribu Jiwa
Misil Borkan-1 dilaporkan memiliki kemampuan terbang dengan jarak kurang lebih 800 kilometer. Adapun Yaman, negeri yang kini dikuasi oleh Houthi dukungan Iran, adalah tetangga dengan Arab Saudi. Sehingga Borkan-1 diperkirakan sanggup menghajar Riyadh.
Sebelumnya, pada Kamis malam, angkatan bersenjata Yaman yang didukung oleh milisi Komite Populer menembakkan Qaher 1 dari posisi yang dikuasai oleh pasukan bayaran Saudi di Distrik Ta'izz, Mawza.
Menurut pejabat keamanan Saudi, misil Yaman tersebut berhasil dicegat dan diledakkan udara sebelum masuk wilayah negara pada Kamis malam.
PRESS TV | CHOIRUL AMINUDDIN