TEMPO.CO, Zagreb - Presiden Kroasia, Kolinda Grabar-Kiratovic, selama dua hari terakhir menjadi bahan pembicaraan netizen Indonesia akibat kemunculan foto-foto seksi yang belakangan diketahui hoax atau palsu.
Beredarnya foto hoax ini tentu saja mengejutkan Grabar-Kitarovic, penerima beasiswa Fulbright yang juga mantan Duta Besar Kroasia untuk Amerika Serikat.
Presiden Kroasia perempuan pertama yang menjabat sejak 2015 ini tentu tak menyangka popularitasnya bakal meroket gara-gara foto hoax dari perempuan lain. Dia sendiri tak pernah menanggapi foto hoax yang beredar sejak 2016 itu.
Sebelum beredarnya foto itu, publik dunia tidak terlalu mengenal politisi konservatif moderat yang mengalahkan tokoh Demokrat Sosial Ivo Josipovic dalam pemilihan presiden Kroasia pada Januari 2015.
Baca: Foto-Foto Liburan Seksi Presiden Kroasia Ternyata Hoax
Melalui janji kampanye, termasuk untuk membangkitkan ekonomi negara yang sedang krisis, mendukung hak-hak LGBT, anti-aborsi serta perubahan iklim, Grabar-Kiratovic berhasil meraup dukungan untuk menjadikannya presiden pertama pertama di negara pecahan Uni Soviet tersebut.
Dia lahir pada 29 April 49 tahun lalu di Rijeka, sebuah kota pelabuhan Kroasia, tempat dimana ia tinggal hingga menamatkan sekolah dasar. Ia kemudian pindah ke di Los Alamos, Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikannya hingga sekolah menengah pertama.
Pada 1993, Grabar-Kiratovic memperoleh gelar sarjana bahasa Inggris dan Spanyol dari Fakultas Filsafat, Universitas Zagreb, dan menyelesaikan pendidikan lanjutan bahasa Portugis.
Setahun kemudian, dia menyelesaikan Akademi Diplomatik di Wina dan pada 2000 memperoleh gelar Master di bidang Hubungan Internasional dari Fakultas Ilmu Politik, Universitas Zagreb.
Pada 2002 -2003, dia menerima beasiswa bergengsi Fulbright dalam penelitian pra-doktoral tentang hubungan internasional dan kebijakan keamanan di George Washington University, Amerika Serikat.
Dia sempat dianugerahi Medali Presiden untuk karya ilmiah, sosial dan politik. Grabar-Kiratovic juga seorang anggota Lukšiellow di Manajer Senior di Program Eksekutif Pemerintah di J.F.K. Sekolah Pemerintahan di Harvard pada 2009.
Grabar-Kitarovic menikah dengan Jakov Kitarovi sejak 1996 dan mereka memiliki dua anak yakni Katarina dan Luka. Dia juga dikenal sebagai seorang penganut Katolik Roma yang taat dan patuh terhadap nilai-nilai Kristen tradisional.
Presiden Kroasia ini juga pandai berbicara beberapa bahasa asing berbeda, seperti Inggris, Spanyol dan Portugis serta memiliki pemahaman dasar tentang bahasa Jerman, Prancis dan Italia.
Kolinda Grabar-Kitarovi memulai karir politiknya pada 1992 di Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan setahun kemudian pindah ke Kementerian Luar Negeri, di mana dia memegang berbagai posisi. Pada 1995 menjadi Kepala Departemen untuk Amerika Utara, dua tahun kemudian dia bekerja sebagai Penasihat di Kedutaan Kroasia di Kanada, kemudian sebagai Minister-Counselor and Deputy Chief of Mission.
Sejak November 2003, Grabar-Kiratovic terpilih sebagai anggota parlemen di distrik pemilihan ketujuh.
Pada tahun yang sama, dia dilantik sebagai Menteri Integrasi Eropa, dan pada 2005 sebagai Menteri Luar Negeri dan Integrasi Eropa, jabatan yang dipegangnya sampai 2008. Tujuan utama dari masa jabatannya adalah untuk membawa Kroasia ke Uni Eropa.
Pada 2008, Kolinda Grabar-Kitarovic menjadi Duta Besar Republik Kroasia untuk Amerika Serikat.
Jabatan bergengsi lainnya adalah sebagai Asisten Sekretaris Jenderal NATO untuk Diplomasi Publik, jabatan yang dia pegang sampai 2014. Dengan posisi ini, Grabar-Kiratovic merupakan Asisten Sekretaris Jenderal wanita pertama yang pernah masuk dalam sejarah NATO dan wanita dengan peringkat tertinggi di NATO.
Pada Januari 2015 dia pun dilantik menjadi Presiden Kroasia perempuan pertama mengalahkan calon inkumben.
BBC | YON DEMA