Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taliban Dituduh Culik 70 Warga Desa Afghanistan, 7 Orang Tewas

image-gnews
inforum.com
inforum.com
Iklan

TEMPO.CO, Kandahar—Pemerintah Afghanistan menuduh kelompok radikal Taliban menculik 70 warga dari desa mereka, tujuh orang dari korban dilaporkan tewas terbunuh.

Dilansir dari Channel NewsAsia, Ahad 23 Juli 2017, kepala kepolisian Kandahar Abdul Raziq mengatakan sebanyak 30 penduduk desa telah dilepaskan, namun sekitar 30 orang lainnya masih hilang.

"Taliban menculik 70 orang dari rumah mereka di desa sepanjang jalan tol Kandahar-Tarinkot. Mereka membunuh tujuh orang di antaranya, hari ini," kata Raziq.

Baca: Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas 

Mayat mereka ditemukan penduduk desa pada pagi hari. Mereka yang diculik berasal dari etnis Pashtun, banyak milisi Taliban berasal dari etnis ini.

Jalan tol itu melintas dari Kandahar, kota terbesar di selatan, ke Tarinkot, ibu kota provinsi Uruzgan, area tumbuhnya opium tempat Taliban berkuasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Insiden yang terjadi pada Jumat lalu ini dikonfirmasi oleh Komisi Hak Asasi Manusia Independen di Kandahar dan Kabul yang mengutuk penculikan dan pembunuhan tersebut.

Tak jelas betul kenapa penduduk desa diculik. Pihak pemerintah dan keamanan biasanya menjadi target aksi kekerasan seperti itu.

Namun sangat tak biasa bagi Taliban menyasar desa dan menjadikan warga sebagai sandera. Biasanya, kelompok radikal ini akan menghentikan kendaraan di jalan tol untuk memeriksa apakah penumpang memiliki kaitan dengan pemerintah.

Pada Juli lalu, milisi Taliban menutup jalan tol yang menghubungkan Farah dengan Kota Heart. Mereka kemudian menghentikan sebuah bus berpenumpang 16 orang, dan menembak tujuh diantaranya. Adapun 9 penumpang sisanya disandera.

CHANNEL NEWSASIA | THE INDIAN EXPRESS | SITA PLANASARI AQUADINI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pelaku Penculikan Anak di Jelupang Dibekuk, Berprofesi Sebagai Ojol

1 jam lalu

Lokasi kejadian penculikan seorang anak SD di Jelupang, Kota Tangerang Selatan. TEMPO/Muhammad Iqbal
Pelaku Penculikan Anak di Jelupang Dibekuk, Berprofesi Sebagai Ojol

Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan membekuk terduga pelaku penculikan anak di Serpong.


Dilaporkan Hilang Sejak 2022, Pria 76 Tahun Diduga Jadi Korban Penculikan

3 jam lalu

Rudy Watak 76 Tahun yang hilang sejak Desenber 2021. Keluarga yakin Rudy diculik mafia tanah terkait transaksi jual beli tanah dan bangunan di Bogor, Jawa Barat. Istimewa
Dilaporkan Hilang Sejak 2022, Pria 76 Tahun Diduga Jadi Korban Penculikan

Rudy Watak yang dilaporkan hilang sejak Mei 2022 , diduga menjadi korban penculikan. Nasibnya belum diketahui hingga saat ini.


Bocah SD di Tangsel Mengaku Diajak ke Kota Tua Jakarta oleh Penculik dan Dikasih Uang

1 hari lalu

Ilustrasi Penculikan Anak. shutterstock.com
Bocah SD di Tangsel Mengaku Diajak ke Kota Tua Jakarta oleh Penculik dan Dikasih Uang

Bocah SD di Tangsel menjadi sasaran penculikan. Ia mengaku dibawa ke Kota Tua Jakarta, juga diberi uang dan makan. Malamnya dikembalikan ke rumah.


Lagi, Bocah SD di Tangsel Diculik Lalu Dikembalikan Penculik Saat Malam Hari

1 hari lalu

Lokasi kejadian penculikan seorang anak SD di Jelupang, Kota Tangerang Selatan. TEMPO/Muhammad Iqbal
Lagi, Bocah SD di Tangsel Diculik Lalu Dikembalikan Penculik Saat Malam Hari

Bocah SD di Tangsel kembali menjadi sasaran penculikan. Ia diculik saat asyik bermain sore hari, lalu dikembalikan penculik pada Senin dini hari.


Dosen Unair Sebut Herman Hendrawan dan Petrus Bima Belum Diberikan Penghormatan yang Layak

9 hari lalu

Dosen FISIP Unair, Airlangga Pribadi Kusman, saat menyampaikan orasi di acara peringatan HAPPI 2024 di FISIP Unair, Sabtu, 31 Agustus 2024. Tempo/Myesha Fatina Rachman
Dosen Unair Sebut Herman Hendrawan dan Petrus Bima Belum Diberikan Penghormatan yang Layak

Penghormatan yang layak belum diberikan Unair kepada dua mahasiswa Unair korban penculikan, Herman Hendrawan dan Petrus Bima Anugerah.


Anak Kelas 3 SD di Tangsel Diduga Jadi Korban Penculikan dan Pencabulan

15 hari lalu

Ilustrasi penyanderaan / sandera / penculikan. Shutterstock
Anak Kelas 3 SD di Tangsel Diduga Jadi Korban Penculikan dan Pencabulan

Keluarga korban penculikan dan pencabulan itu sudah melaporkan kasus itu ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangsel.


Warga Jaksel Jadi Korban Penyanderaan di Myanmar, Pelaku Berbaju Militer dan Bersenjata

20 hari lalu

Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Warga Jaksel Jadi Korban Penyanderaan di Myanmar, Pelaku Berbaju Militer dan Bersenjata

Penyanderaan terhadap pekerja migran asal Jakarta Selatan, Suhendri Ardiansyah, belum berakhir.


Kasus TPPO di Myanmar, Keluarga Duga Ada Pertukaran antara Korban dengan Temannya

25 hari lalu

Suhendri Arsiansyah, 27 tahun, diduga menjadi korban TPPO di Myanmar. Keluarganya dimintai uang tebusan Rp 500 juta. Foto: Istimewa
Kasus TPPO di Myanmar, Keluarga Duga Ada Pertukaran antara Korban dengan Temannya

Keluarga Suhendri, korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang disekap di Myanmar, mencurigai rekan korban yang mengajaknya ke Thailand.


Keluarga Korban TPPO yang Disekap di Myanmar Penuhi Panggilan Bareskrim Hari Ini

25 hari lalu

Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Keluarga Korban TPPO yang Disekap di Myanmar Penuhi Panggilan Bareskrim Hari Ini

Bareskrim Polri meminta keterangan mengenai kronologi mulai dari Hendri berangkat hingga saat ini diduga disekap di Myanmar.


Kasus WNI Terjebak di Myanmar, Kemenlu Sebut Terima 44 Aduan

25 hari lalu

Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kasus WNI Terjebak di Myanmar, Kemenlu Sebut Terima 44 Aduan

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengatakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di wilayah Myanmar terdapat 44. Hal ini berdasarkan aduan yang mereka terima saat ini.