TEMPO.CO, Riyadh — Sebuah laporan mengejutkan datang dari Kerajaan Arab Saudi tentang pencopotan Pangeran Mohammed bin Nayef dari posisi putra mahkota.
Seperti dilansir Reuters, Rabu, 19 Juli 2017, seorang sumber yang dekat dengan MbN—inisial nama sang pangeran—mengatakan pencopotan itu diduga akibat kecanduan obat pereda sakit.
“Raja Salman bin Abdulaziz menemui MbN empat mata. Dia mengatakan kepadanya, 'Saya ingin Anda mengundurkan diri karena Anda tidak mendengarkan saran untuk mendapat pengobatan atas kecanduan Anda yang sangat mempengaruhi keputusan Anda'." Demikian seperti dikutip Reuters.
Baca: Raja Salman Tunjuk Mohammed bin Salam Jadi Putra Mahkota
Rincian baru tentang pertemuan luar biasa antara raja dan MbN membantu menjelaskan penunjukan ulang kepemimpinan negara pengekspor minyak terbesar di dunia itu. Reuters tidak bisa secara independen mengkonfirmasi masalah kecanduan MbN.
Namun ada laporan bahwa Mohammed bin Nayef kerap menggunakan obat-obatan pereda sakit, seperti morfin, untuk mengatasi rasa sakit yang dideritanya setelah seorang penyerang meledakkan diri di depannya di istana pada 2009.
Tiga orang di kerajaan, empat pejabat Arab yang memiliki hubungan dengan rumah penguasa Saud, dan para diplomat di wilayah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa MbN terkejut saat diperintahkan untuk minggir. "Ini adalah kejutan besar bagi MbN," kata seorang sumber politik Saudi yang dekat dengan MbN. "Itu kudeta, dia tidak siap."
Sumber tersebut mengatakan MbN tidak menduga posisinya bakal dirampas oleh Mohammed bin Salman, yang sering impulsif. Menurut MbN, Mohammed dianggap membuat sejumlah kesalahan kebijakan, seperti penanganan konflik Yaman dan pemotongan keuntungan finansial bagi pegawai negeri sipil.
Perebutan kekuasaan itu membuat Mohammed bin Salman, 32 tahun, juga dikenal sebagai MbS, dipastikan akan memimpin takhta kerajaan Saudi pada masa depan.
Namun seorang pejabat senior Saudi membantah ada sesuatu yang salah dengan cara Bin Nayef dipindahkan dari jabatannya untuk mendukung putra kesayangan raja, Mohammed bin Salman. Sumber resmi mengatakan kisah tersebut benar-benar "tidak berdasar dan tidak benar selain menjadi omong kosong". "Cerita yang digambarkan di sini adalah fantasi yang layak untuk Hollywood," kata pejabat tersebut kepada Reuters.
Pejabat Arab Saudi itu mengatakan bahwa Mohammed bin Nayef telah dicopot dari jabatannya untuk kepentingan nasional dan tidak mengalami "tekanan". Namun pejabat tersebut menambahkan, alasan penghapusan Mohammed bin Nayef "rahasia".
REUTERS | MIDDLE EAST EYE | SITA PLANASARI AQUADINI